Rani Farida Sundani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
CARNIVORE

CARNIVORE

Kasus beberapa bulan terakhir memang menguras segala hal, waktu, tenaga dan otak. Biasanya, setiap masalah yang muncul terselesaikan dalam waktu kurang dari satu bulan. Aku tak habis pikir, kenapa bisa sampai berlarut-larut? Ini lebih darurat dari hanya sekedar es cendol bersianida, korupsi Kartu Tanda Pemilik, atau perebutan kursi Pemimpin di sektor sebelah. Tidak hanya menimpa Central Town kota kami, kasus ini juga mulai mewabah ke kota-kota tetangga, Bushy Road, Blue View, Countryyard dan Plain Valley. Hanya menunggu Pimpinan Sektor Pusat mengumumkan kondisi darurat, bencana nasional.

Begini, ketika menempuh pendidikan Menengah Atas di Sektor Utara, guruku pernah mengatakan bahwa makhluk hidup terbagi menjadi tiga berdasarkan jenis makanannya; karnivora, herbivora, dan omnivora. Seharusnya manusia termasuk omnivora karena memakan hewan dan tumbuhan.

Aku tidak tahu apa penyebabnya, tapi nyaris seluruh penduduk Negeri Crystal Klein mulai berubah menjadi karnivora. Mereka tak lagi menyentuh nasi, gandum, bayam, wortel, lobak, asparagus dan berbagai tumbuhan lainnya. Mereka hanya mengkonsumsi daging, kapanpun dan di manapun. Pagi hari, sarapan bubur daging giling. Cemilan, keripik dendeng daging. Makan siang, sate. Makan malam, steak double porsi. Mengerikan. Aku pribadi sedang mencoba melupakan daging dan menjadi herbivora sejati. Belum sepenuhnya berhasil memang, tapi apa salahnya mencoba? Menimbun terlalu banyak kolestrol itu kurang baik untuk kesehatan.

"Carl, kau sudah tau beritanya?" Ann tergopoh-gopoh mensejajari langkahku dengan sebuah bungkusan coklat bertuliskan "Meaty Meat" di tangan kanannya. Uughh! Daging lagi.

"Tidak tahu. Dan jika tidak ada hubungannya denganku, lebih baik jangan beritahu," aku menjawab malas. Ann itu ratu gosip. Demi apapun, yang keluar dari murutnya hanyalah sampah. Lalu bodohnya, teman-teman sekantor akan begitu antusias ketika ia tengah berapi-api seolah tahu segalanya.

"Yakin kau tak ingin tahu? Ini tentang Sheila.” Bisiknya tepat di telingaku seraya tangannya membuka bungkusan sarapan dengan perlahan lalu menawarkan setampuk steak lengkap dengan saus tomat dan sialnya tampak begitu menggoda bagiku yang sudah hampir dua bulan terakhir tidak menyentuh daging sama sekali.

Langkahku terhenti ketika Ann mengucapkan kata Sheila. Ia menyeringai sambil terus menyodorkan tangan. Spontan aku menelan air liur.

Kenapa Sheila? Tak ayal, dalam waktu setengah detik, steak dalam kertas putih itu beralih di tangan kananku. Sedikit merasa bersalah telah melanggar komitmenku sendiri untuk menjadi herbivora sejati. Mencicipi sedikit mungkin tak apa.

Jam masuk kantor masih tiga puluh menit lagi. Tak perlu melihat arloji. Jelas sekali Jam besar di depan gerbang menunjukkan angka 12:30. Ann menarikku ke bangku lobby yang sepi. Matanya mulai menyala ketika ia membuka mulut; mengoceh dan mengunyah secara bersamaan.

"Kemarin tengah malam aku melihat Sheila dijemput pria tua yang lebih pantas menjadi ayahnya. Shameless. Di depan kita saja dia berlagak sok lugu. Tak tahunya.."

"Sheila tidak seperti yang kau pikirkan. Dia gadis baik-baik." Nada suaraku meninggi mendengar kata-kata Ann.

"Aku kasihan padamu, Carl. Makanya kuberitahu. Kau itu sahabat baikku. Aku hanya tidak ingin kau terjebak oleh penampilan polos perempuan itu. She is just playing innocent, Carl. Open your eyes!!! "

Beberapa saat lamanya, kesunyian menggantung di udara. Steak di tanganku sudah berkurang separuh. Semakin lama semakin berat untuk kutelan. Ah seharusnya dari awal kutolak daging yang Ann tawarkan. Lezat memang, tapi aku takut ini malah akan membahayakan diriku sendiri. Bagaimana kalau aku juga mulai menjadi karnivora ?

Sheila. Benarkah dia seburuk itu ?

Tanganku terkepal. Selama ini aku memang tak terlalu mengenal Sheila. Hanya tahu dia adalah pegawai baru dengan penutup kepala yang selalu melekat, pendiam dan lumayan manis. Tidak banyak yang bisa kulakukan selain memandangnya dari jauh. Aku tak cukup berani untuk sekedar menawarinya tumpangan saat jam kerja usai atau mengajaknya makan siang. Lagipula sepertinya dia membatasi diri dari semua pria di kantor. Mungkin itu yang menyebabkan teman-temanku enggan mendekatinya termasuk aku.

Tepat pukul satu siang, aku dan Ann naik ke lantai 27 tempat kami bekerja. Rekan sekantor mendadak riuh begitu melihat Ann keluar dari lift. Mereka sibuk bertanya-tanya tentang kebenaran Sheila yang sering di antar jemput pria tua dengan mobil mewah di depan halte tak jauh dari kantor. Rolland dan Bill mencoba menawariku dendeng daging kering yang mereka nikmati di sela-sela umpatan dan cacian kesal, sesekali menyebut nama Sheila.

It sickens me. Kukencangkan volume and Channel TV pun tak kalah bobrok. Hampir semua saluran saling berlomba-lomba menawarkan daging terbaik untuk penontonnya.

"Aku bahkan punya fotonya. Lihat ini !!!" Daphne mengedarkan smartphone-nya.

Ya Tuhan!!! Itu memang benar-benar Sheila. Semua pasang mata menatap kasihan ke arahku. Ah baiklah, soal ketertarikanku pada gadis itu adalah rahasia umum. Thanks to Ann si mulut ember. Lain kali tak perlu kuceritakan masalah sepenting itu padanya.

Jadi gosip itu bukan isapan jempol belaka. Aku tersenyum geli mengingat betapa bodohnya mataku terpedaya dengan perilaku lemah lembut Sheila. Tanpa sadar, mulutku kembali mengunyah dendeng daging kering yang tadi sempat kutolak.

Braaakk!!!

Hening. Demi melihat sosok perempuan yang kini bersimbah air mata di depan pintu, kami mematung tak mengeluarkan suara sedikitpun.

Kerongkonganku tercekat. Tak sampai dua detik, bayangan Sheila menghilang. Entah keberanian darimana, aku memutuskan mengejarnya hingga kulihat ia tengah bersimpuh di gudang belakang tempat penyimpanan barang.

"Laki-laki tua itu ayahku. Dia sendiri yang bersikeras ingin mengantar dan menjemput putri semata wayangnya. Katanya dunia itu terlalu kejam untuk gadis rapuh sepertiku. Dan itu memang benar. Kalian semua rupanya sudah berubah menjadi karnivora."

"Carl, kau tahu apa yang paling menjijikkan di dunia ini ? Bukan sampah terbusuk, limbah maupun kotoran. Tapi ketika manusia tak segan-segan memakan manusia lainnya hidup-hidup. Ketika manusia berubah menjadi kanibal. "

Kepalaku berdenyut. Kata-kata Sheila menancap tepat di otakku. Ia masih tersedu-sedu menatap tajam. Seperti film yang diputar secara slow motion, Sheila mengangkat lengan baju hingga sebatas pangkak ketiak. Tubuhku limbung saat kulihat darah mengucur deras dari tangan yang kini hanya tinggal tulang belulang tanpa daging sedikitpun.

Seketika berkelebat di benakku bagaimana hari ini aku menyambar steak dari tangan Ann lalu mengunyahnya dengan rakus. Juga ketika kujejalkan dendeng kering ke dalam mulutku tanpa berpikir panjang. Tidak pernah terpikir sekalipun percakapan kami akan menimbulkan luka mengerikan di tangannya. Padahal komitmen untuk menjauhi segala hal tentang daging telah kutulis jelas di ponsel, buku catatan dan dinding kamarku. Jika saja aku menghentikan Ann dan teman-temanku bergosip ria, luka mengerikan di tangan Sheila tidak akan memburuk. Aku mengerti kenapa penduduk Crystal Klein berubah menjadi karnivora, mereka (aku) terlalu menikmati daging-daging manusia yang kami santap dengan sadar maupun tanpa sadar, di manapun dan kapanpun.

"Kau sudah menjadi manusia menjijikkan, Carl. Selamat, kini kau karnivora sejati."

Sheila menjauh tanpa menoleh. Air matanya sudah berhenti mengalir. Tapi luka yang menganga itu entah bagaimana sembuhnya.

Tuhan !!! Aku tidak mau menjadi karnivora sejati.

Lovely Home-PH

01/05/2017

21 :01

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post