KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.1 dan MODUL 1.2
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.1 dan MODUL 1.2
Selama satu bulan mengikuti program pelatihan guru penggerak, banyak hal yang saya dapatkan meskipun baru mempelajari modul 1.1 dan modul 1.2. Mindset yang selama ini tertanam tentang pendidikan ternyata pada kenyataannya jauh sekali dengan pemahaman belajar yang berpihak pada murid. Dalam koneksi antar materi ini, saya akan mengurutkan proses koneksi antara modul 1.1 dan modul 1.2 dengan penerapan dan harapan ke depannya untuk pembelajara menggunakan model 4P.
1. PERISTIWA
Modul 1.1 merupakan gerbang utama dalam proses pendidikan guru penggerak. Di bagian awal ini, saya diperkenalkan dengan sesososk dari masa lalu yang namanya masih bergaung hingga saat ini yaitu Ki Hadjar Dewantara. Dengan pemikiran-pemikiran mengenai pendidikan, beliau membawa terobosan yang meruntuhkan sistem pendidikan kolonial menjadi sistem among.
Di modul ini, dijelaskan bahwa mendidik anak ibarat menyemai benih. Mereka akan tumbuh sesuai dengan kodratnya. Biji padi akan tumbuh padi, biji jagung akan tumbuh jagung. Jika selama ini saya menganggap bahwa anak adalah kertas kosong yang harus kita lukis, dengan mempelajari pemahaman beliau saya jadi tahu bahwa anak membawa kodratnya masing-masing. Kertas yang sudah memiliki garis samar-samar kemudian gurulah yang harus membantu dan menuntun agar garis-garis itu terlihat lebih jelas.
Sedangkan di modul 1.2 saya mempelajari tentang nilai dan peran yang harus dimiliki oleh guru penggerak. Nilai guru penggerak di antaranya berpihak kepada siswa, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Nilai-nilai tersebut harus dimiliki oleh guru penggerak untuk mendukung perannya. Adapun peran guru penggerak adalah menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan siswa, dan menggerakkan komunitas praktisi.
Dalam prosesnya, modul 1.1 DAN 1.2 ini saling terkait satu sama lain apalagi sebagai calon guru penggerak. Jika sesorang guru penggerak mampu menjalankan nilai dan perannya kemudian menerapkan pemahaman Ki Hadjar Dewantara dalam proses pendidikan, maka tujuan dari pendidikan akan tercapai.
2. PERASAAN
Orang bijak mengatakan bahwa semakin kita banyak belajar, maka semakin kita merasa bodoh. Belajar banyak hal justru menyadarkan saya bahwa ternyata saya tidak tahu apa-apa. Ilmu yang dimiliki belum ada seujung kuku. Mempelajari modul 1.1 dan modul 1.2 saya seperti mendapat tambahan cahaya setelah selama ini meraba-raba ketika mengajar. Memang dalam beberapa hal ada yang sudah saya terapkan di kelas, namun lebih banyaj yang belumnya. Sehingga saya bertekad di kemudian hari saya akan mengajar lebih baik lagi.
3. PEMBELAJARAN
Sebelum mengenal pemahaman Ki Hadjar Dewantara, saya menganggap semua murid dapat diperlakukan dan diberikan metode pembelajaran yang sama. Ternyata seorang pendidik memiliki peran yang lebih penting dari hanya sekedar transfer ilmu. Pendidik berdiri di depan, di tengah dan di belakang untuk mengantarkan murid ke masa depan sesuai dengan kodratnya.
Karena telah memahami Pemikiran Ki Hadjar Dewantara serta Nilai dan Peran Guru Penggerak, saya berusaha menerapkannya di sekolah tempat saya mengabdi terutama di dalam pembelajaran kelas Bahasa Inggris. Mengajar dengan mengedapankan sistem among yang menuntun dengan penuh kasih sayang dan suasana kelas yang menyenangkan.
4. PENERAPAN KE DEPAN
Untuk visi yang lebih jauh, penerapan yang akan saya lakukan sekarang dan di masa yang akan datang diantaranya:
a. Selalu menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai dengan kebutuhan, minat, bakat, dan potensi murid yang dimiliki.
b. Mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan mandiri.
c. Mengembangkan media ajar sesuai dengan materi yang diajarkan.
d. Mengembangkan kemampuan IT untuk mendukung sumber pembelajaran bagi siswa
e. Berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait pembelajaran.
f. Melakukan refleksi diri di setiap pembelajaran baik dari murid, rekan sejawat maupun kepala sekolah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar