NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Modul 1.2 merupakan lanjutan yang berkesinambungan dari modul 1.1 tentang filosofi Pemahaman Ki Hadjar Dewantara. Jika modul 1.1 membahas tentang pemikiran-pemikiran KHD mengenai dunia pendidikan dan hubungan guru-murid, maka modul 1.2 membahas nilai dan peran yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak. Guru penggerak diharapkan mampu menggerakkan segala aspek yang ada di dunia pendidikan mulai dari diri sendiri, murid-murid, rekan sejawat, praktisi, serta masyarakat.

Ada lima nilai yang harus dimiliki seorang guru penggerak, yaitu: 1) Berpihak pada murid. 2) Mandiri. 3) Reflektif. 4)Kolaboratif. 5) Innovatif.

1. Berpihak Pada Murid

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai “menghamba pada anak” relevan dengan konsep kurikulum merdeka dimana segala proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan kebutuhan anak. Guru juga diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan mengembangkan potensi, minat dan bakat yang dimiliki oleh murid.

2. Mandiri

Guru penggerak diharapkan memiliki inisiatif untuk memulai atau melakukan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan yang artinya guru tersebut mampu menumbuhkan motivasi dalam dirinya sendiri. Salah satu inisiatifnya adalah dengan mengikuti pengembangan diri dengan kesadaran sendiri tanpa harus menunggu adanya pelatihan yang ditugaskan oleh atasan atau orang lain.

3. Reflektif

Refleksi diri merupakan suatu bagian penting dalam proses penegmabangan diri karena dengan refleksi seseorang bisa mengenali kekurangan yang harus diperbaiki. Proses refleksi ini harus diiringi dengan kesediaan menerima segala masukan dan bersikap terbuka terhadap kritik, saran, komentar dan masukan yang membawa dampak positid sehingga terjadi perubahan yang lebih baik untuk diri sendiri, siswa dan lingkungan kerja.

4. Kolaboratif

Dalam dunia pendidikan,untuk mencapai visi misi yang telah ditentukan butuh kerjasama berbagai pihak yang terlibat mulai dari kepala sekolah, guru, stakeeholder, wali murid dan pengawas. Komunikasi yang baik akan menjembatani sebuah proses terwujudnya tujuan tersebut. Semua pihak saling bekerjasama sehingga secara tidak langsung dapat mengembangakkan kepribadiann dan kemampuan skill komunikasi sehingga terciptanya hubungan kepercayaan satu sama lain.

5. Inovatif

Seorang guru penggerak harus memiliki ide, gagasan-gagasan baru dan tepat guna untuk meningkatkan kualitas diri dan sekolah tempat mengabdi. Selalu memuliki sifat keterbukaan dan die untuk memecahlan masalah dan memberi solusi untuk mengatasai permasalahan yang ada.

Sedangkan peran guru penggerak dalam dunia pendidikan yang harus dimiliki adalah sebagai berikut; 1) Menjadi Pemimpin pembelajaran. 2) Menggerakkan Komunitas Praktis. 3) Menjadi Coach Bagi Guru Lain. 4) Mendorong Kolaborasi Antar Guru. 5) Mewujudkan Kepemimpinan Murid.

1. Menjadi Pemimpin Pembelajaran

Peran guru yang pertama tentu berkaitan dengan hubungannya dengan murid. Ki Hadjar Dewantara dalam trilogi filosofinya menyatakan, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Artinya di depan guru harus menjadi panutan, di tengah memberi ide atau gagasan, dan di belakang memberikan dorongan atau motivasi.

2. Menggerakkan Komunitas Praktisi

Guru harus bisa mengembangkan diri dalam segala jenis pengembangan di bidang pendidikan seperti KKG/MGMP, forum PGRI atau IGI dan menjadi teladan atau agen transformasi bagi eksosistem pendidikan.

3. Menjadi Coach Bagi Guru Lain

Selain fokus pada murid, guru penggerak juga diharapkan bisa membawa pergerakan bagi guru sejawat lainnya untuk menjadi pelatih atau mentor dan membantu mereka mengembangkan diri.

4. Mendorong Kolaborasi Antar Guru

Kerjasama dan komunikasi yang terjalin baik antara sesama guru dapat menciptakan atmosfir kerja yang nyaman dan menyenangkan. Diskusi positif dan tukar pikiran memungkinkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran dengan saling menerapkan hal-hal baik yang telah dimiliki satu guru dengan guru lain.

5. Mewujudkan Kepemimpinan murid

Setiap murid memiliki ciri khas dan karakternya tersendiri, juga passion, minat dan bakat yang berbeda. Disinilah peran guru mengembangkan bakat dan kreatifitas mereka jika memungkunkan. Hubungan yang terajalin erat penuh kasih sayang akan menimbulkan rasa kekeluargaan sehingga akan mudah menumbuhkan karakter positif pada siswa.

SAYA SEBAGAI GURU PENGGERAK 3 TAHUN YANG AKAN DATANG

Bagi saya sendiri, mengikuti program guru penggerak adalah suatu tantangan besar yang harus saya taklukan. Banyak berbagai pikiran, ketakutan dan kekhawatiran muncul ketika mulai menjalani program ini. Terlebih ketika mulai memasuki modul 1.2 mengenai Nilai dan Peran yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak. Namun, motivasi dari berbagai pihak seperti keluarga, kepala sekolah, rekan kerja dan murid membuat yakin dan percaya bahwa saya PASTI BISA.

Jika ditelaah ulang mengenai nilai dan peran guru penggerak, sebenarnya saya sudah menerapkan nilai dan peran tersebut meskipun belum sepenuhnya sempurna. Dalam tiga tahun yang akan datang, setelah menyelesaikan pendidikan guru penggerak saya bisa melihat diri saya bisa menerapkan masing-masing nilai dan peran guru penggerak di tempat saya mengabdi secara maksimal dan menyeluruh.

Saat ini saya sudah dan akan seterusnya menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid demi mewujudkan kepemimpinan murid. Melibatkan murid secara aktif dalam setiap proses pembelajaran agar bisa mengembangkan bakat dan potensi yang mereka miliki. Memberikan pembelajaran berbasis konten yang mereka minati sepenuhnya sehingga saya harus mengerahkan segala ide inovatif dan kreatif untuk memenuhi dahaga ilmu para murid. Saya akan terus mengembangkan diri secara inisiatif, tanpa paksaan pihak manapun juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan profesi maupun forum-forum komunitas luar.

Bagi saya yang memiliki sifat introvert, menjalin kolaborasi dan meningkatkan komunkasi dengan pihak lain merupakan hal yang sulit. Tapi beberapa waktu terakhir, saya mulai meberanikan diri untuk tampil berani di depan publik mulai dari sekolah tempat mengabdi. Beberapa minggu ke depan sekolah saya akan mengadakan workshop dengan tema refleksi dan saya mengajukan diri sebagai moderator dan narasumber praktik baik. Bagi saya ini tantangan luar biasa. Tiga tahun yang akan datang, saya akan menjadi sosok yang lebih dari saat ini dalam urusan kolaborasi dan komunikasi. Jika saat ini saya baru bisa menjadi narasumber praktik baik di sekolah sendiri, maka nanti saya harus bisa mengembangkan diri menjadi narasumber praktik baik di sekolah lain dan menjadi coach bagi sesama rekan guru.

Mengenai refleksi, hal yang sudah dilaksanakan dan akan tetap saya laksanakan adalah meminta penilaian dari murid. Bagi saya, murid adalah subject refleksi paling utama karena mereka yang setiap hari berinteraksi dan paling tahu jika ada kekurangan dalam diri yang harus diperbaiki ketika proses pembelajaran di dalam kelas. Selain itu penilaian dari kepala sekolah, pengawas dan sesama rekan guru juga menjadi feedback positif yang akan selalu saya terima dengan lapang dada.

Jalan menjadi guru penggerak tentu tidak mudah dan penuh dengan proses terjal. Terkadang ada kondisi yang membuat down seketika. Namun fasilitator saya selalu berkata bahwa jika mulai lelah menghadapi prosesnya, ingat pada tujuan awal. Pun ketika saya sedang berada dalam fase rendah, motivasi utama saya bergerak adalah MURID dan tiga tahun setelah jadi guru penggerak, dengan izin Allah, akan saya pastikan saya menjadi guru yang memiliki nilai dan peran tersebut. AMIN YAA RABBAL ALAMIN>