Selama pandemi yang mengharuskan belajar full daring, pernah berada dalam kondisi jenuh sejenuh-jenuhnya. Berinteraksi dengan siswa hanya via chat group, seharian menatap layar handphone tanpa bisa menjelaskan materi secara langsung. Dan sampai terbersit pemikiran, "Aku mau mengundurkan diri sajalah, gak mau ngajar lagi." Itu sudah siap ketik WA ke pimpinan mau minta mundur. Sampai kemudian Pak Kahvi minta aku untuk merenung, "Boleh kalau memang gak mau lagi ngajar. Tapi yakin ini bukan efek kebosanan semata? Gimana nanti kalau udah berhenti ngajar ketemu sama titik jenuh lagi?" "Semua mobilitas pasti akan ada titik jenuhnya. Apalagi kita yang biasa berbaur dengan anak-anak tiba-tiba harus diam di rumah. Merasa jenuh itu manusiawi. Tapi yakin gak akan kangen berada diantara konyol tingkah anak-anak?" And now here I am. Alhamdulillah tidak mengizinkan rasa jenuh mengambil alih logika. Kembali sadar kalau memang 'teaching is my passion'. Terlebih ketika semester ini mulai kembali belajar tatap muka dan gairah pendidikan kembali menggeliat. Siap memupuk kembali semangat menebar ilmu. Semoga pandemi segera berakhir. Semangat semester 2. #firstdayteaching #XIASKEP