Untuk Kamu yang Kata Orang 'Tidak Jadi Apa-Apa'
Sebagai seorang pendidik, tentu rasanya bangga ya melihat anak murid yang sukses, pakai seragam ini itu, pendidikan tiggi, punya kerjaan enak, gaji tinggi dan jabatan keren. Bahagianya luar biasa. “Alhamdulillah anakku sudah pada sukses.”
Namun kemudian tiba-tiba ingat ke masa tiga atau empat tahun lalu, waktu jadi wali kelas yang isinya Cuma ada empat siswa saja. Kala itu mereka kebingungan dengan pilihan apa yang akan dilakukan selepas ujian MA. Salah satu siswa bertanya, “Miss, definisi sukses menurut Miss Rani apa?”
“Sukses adalah ketika mampu membawa manfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Jalan apapun yang akan kalian tempuh setelah lulus, tetaplah jadi orang yang membanggakan,” jawabku.
“Miss Rani bakalan bangga gak kalau kami gak lanjut kuliah? Jadi orang biasa? Kerjaan biasa? Gak ada jabatan apa-apa. Gak punya duit banyak. Malu gak Miss punya murid kayak kami?”
Ah iya. Aku jadi tersadar lagi kalau ternyata standar kesuksesan yang dulu kuanut mulai agak goyah. Aku lupa bahwa capaian akademik, kerjaan bagus, jabatan mentereng, seragam keren, dan gaji tinggi bukan satu-satunya hal yang membuat sukses. Diantara ratusan anak didik ada yang memilih jadi ibu rumah tangga, tukang dodos sawit, penyadap karet, petani semangka, penjaga minimarket, penjual sayur di pasar, merintis bengkel, tukang foto, kurir paket, supir truk batu bara, satpam perusahaan, guru TK dan masih banyak lagi profesi yang di mata orang dianggap ‘TIDAK JADI APA-APA’.
Rasanya tetap tak bisa diungkapkan dengan kata-kata ketika belanja di pasar ketemu murid yang sudah bawa balita terus salim sambil bilang, “Ini Ibu guru Ibuk waktu sekolah loh, Nak.” Bayinya Cuma bengong. Atau ketika motor rusak, yang benerin anak murid. Saat ke minimarket, yang jaga juga anak murid. Juga pas lagi mampir makan, ada yang tiba-tiba turun dari mobil dump truck batu bara kemudian menyapa. Seriously, aku tetap bangga. Mungkin perasaan itu yang membuatku bertahan jadi pendidik. Perasaan yang sama dirasakan guru-guruku dulu ketika melihat anak didiknya sukses berdasarkan versinya sendiri.
Dear Para Anak Didik Under the Radar
Apapaun profesi kalian saat ini, selama kalian jadi orang baik, menjadi orang yang bemanfaat minimal untuk diri sendiri dan kedua orang tua, kalian sudah sukses dan membanggakan. Buatlah standar suskses versimu sendiri tanpa perlu melihat standar orang lain. Semoga hidup kalian selalu diberkahi Allah SWT. Amiiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar