Kerja Sambil Piknik

Sahabat, apa yang lebih Sahabat sukai di antara dua ini: kerja atau piknik? Hihihi. Pasti, ya, lebih banyak yang suka piknik daripada kerja. Makin sering piknik 'kan bisa membuat hati kita bahagia. Apalagi pikniknya ke tempat favorit, bersama keluarga atau kerabat dekat, dan gratisan. Hihihi. Itu sih saya. Tapi, pernahkan Sahabat merasa pergi ke tempat kerja bagaikan pergi ke tempat piknik?

Kalau saya, tiap hari pergi ke tempat kerja seolah pergi ke tempat rekreasi. Perjalanan pergi dan pulang masing-masing memakan waktu satu jam. Lama? Itu relatif. Bagaimana cara kita memandangnya. Pernahkan Sahabat melewati hamparan kebun teh? Warnanya hijau, hawanya sejuk, dan udaranya menyegarkan rongga dada. Itulah yang setiap hari saya lewati saat pergi dan pulang kerja. Begitu indah perjalanan itu, dan saya sangat menikmatinya. Orang-orang dari luar kota mungkin merasa iri kepada saya. Mereka menyengaja berpiknik ke kebun teh. Melepas penat dan lelah setelah sepekan bergumul dengan kertas dan data. Sementara itu, saya berkesempatan menikmati pemandangan luar biasa indah itu setiap pergi dan pulang kerja. Masyaallah.

Bukan, bukan maksud saya menganggap di luar kota tidak ada tempat kerja yang menyenangkan. Inti tulisan ini sebenarnya tentang rasa syukur. Saya mengajak Sahabat semuanya untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Bukan juga saya sok pintar. Tapi, hanya saling mengingatkan.

Sahabat, rasa syukur akan mengantarkan kita pada kebahagiaan. Di mana pun, kapan pun, bagaimana pun kita bekerja, selalu ada hal yang perlu kita syukuri. Rezeki bukan selalu tentang materi. Rekan kerja rasa keluarga, itu juga bagian dari rezeki. Patut kita syukuri. Tempat kerja rasa tempat wisata. Seyogyanya selalu ada dalam hati.

Saya selalu bahagia di pagi hari, teringat akan berpiknik diantar suami. Hihihi.

Salam literasi.