Raodah.M.Nuh

Seoarang guru TK di TKN Pembina di Lombok Tengah, berkenalan dengan Media Guru bulan April 2017 lalu, perkenalan yang menghadirkan sejuta rasa, rasa semanis mad...

Selengkapnya
Navigasi Web
DEGRADASI WARNA DI PENGHUJUNG TAHUN

DEGRADASI WARNA DI PENGHUJUNG TAHUN

Profesi guru TK kulakoni dengan skill seadanya, keterampilan menggambar yang seharusnya dimiliki oleh tukang dengah (sebutan kami untuk profesi ini ketika sedang bergurau bersama teman-teman seprofesi), tidak juga kumiliki. Walaupun untuk sementara ini kebutuhan pembelajaran yang kaitannya dengan kemampuan menggambar bisa kami atasi dengan alternatif seperti menjiplak gambar, mendownload dari internet dan juga membeli buku-buku mewarnai untuk diambil gambarnya.

Seminggu yang lalu kami diberikan kesempatan untuk mendapatkan materi teknik menggambar dan mewarnai sekaligus bimbingan praktek langsung dari ahlinya. Kesempatan ini cukup mengembirakan, ku jalani proses dengan semangat penuh, tidak begitu luas materi yang disuguhkan, tetapi bimbingan praktek yang cukup membuat jari jemari kami cukup lentur dan tentu dengan hasil yang lumayan (jika dibandingkan dengan peserta didik kami he,,heee,,).

Ada bebrapa hal yang cukup menarik dari teori mewarnai, diantaranya adalah tentang mewarnai dengan teknik grafito dan juga menghadirkan degradasi warna dalam mewarnai satu bidang gambar.

Teknik grafito yakni teknik mewarnai dengan menggosok warna terang atau muda (misalnya warna kuning cerah atau hijau muda), full di bagian yang akan di warnai, lalu menutupi warna muda yang tadi dengan warna gelap (hitam, hijau tua atau coklat tua), setelah itu baru di kerik dengan tusuk gigi, membentuk gambar yang diinginkan. Cukup seru sih, apalagi dipraktekkan pada anak pra sekolah, anak-anak merasa seperti sedang bermain sulap, itu yang membuat mereka tertawa riang begitu berhasil membuat gambar dengan teknik grafito itu, kurasakan kegembiraan mereka ketika aku mengajaknya praktek langsung keesokan harinya.

Menghadirkan degradasi warna dalam mewarnai suatu gambar, juga tidak kalah menariknya bagiku dibanding dengan grafito tadi. Ketika dalam satu bagian gambar kami dibimbing untuk mewarnainya tidak dengan satu warna saja, kalau memilih krayon sebagai alat mewarnai, kita bisa memilih warna kakak adik pada jejeran krayon. Warna kakak adik itu kami adopsi dari istilah anak-anak, mereka menyebut warna yang lebih gelap dengan warna kakak dan warna yang lebih terang satu tingkat di atasnya disebutnya dengan warna adik. Satu bagian gambar bisa diwarnai dengan kolaborasi warna kakak adik tadi, misalnya warna hijau tua berkolaborasi dengan hijau muda, warna hitam denga abu-abu, warna merah gelap dengan warna pink dan krem, begitu juga dengan warna-warna yang lainnya.

Satuhal yang sempat menari di benakku ketika mengingat tentang degradasi warna itu, dimana prinsipnya adalah warna cerah tidak mampu menutupi warna gelap, walupun terus-terusan digosok, malahan hasilnya akan melahirkan warna yang berantakan, tetapi sebaliknya warna cerah itu bisa tertutupi dengan warna gelap bahkan warna cerah itu bisa hilang kalau digosokkan warna gelap. Sehingga ketika waktu mewarnai terjadi kesalahan memilih warna terang, bisa tertutupi dengan warna yang setingkat lebih gelap dari warna itu.

Miris, ketika konsep degradasi warna ini mendominasi mindset kebanyakan dari kita, ketika dengan teganya kita menklaim saudara kita dengan pandangan gelap, saat terlihat ada kekhilafan dalam tingkah maupun lisan, dengan gesitnya kita memberikan label hitam, dengan pura-pura lupa akan warna terang yang pernah mendominasi hampir di semua bidang gambarnya, dan buru-buru turut andil menggosokkan warna gelap pada warna terang yang sudah ada, sehingga yang nyata hanya warna gelap yang menutupi mata hati dan menghilangkan warna terang sebelumnya.

Konsep ini tentu berbanding terbalik di hadapan sang Maha Ghafur yang sangat Rahim, ketika ampunanNYA jauh lebih luas dari dosa-dosa yang pernah kita perbuat. Ketika kasih sayangNYA jauh lebih besar dari tumpukan kekhilafan yang terus menerus kita tambah. Tak terhitung seberapa gelap hidup kita, akan terhapus seketika, ketika kita menghadapNYA dengan air mata taubatannasuha, sehingga warna terang bisa menghapus gelap sampai tak tersisa.

Semoga kita tetap benderang dalam ampunanNYA,,,

Selamat meraih keberkahan baru di tahun yang baru,,,

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin. Mantap bu. Saya juga belum bisa menggambar yang bagus. Tapi di depan anak-anak harus selalu bisa. Wlaupun kadang diprotes karna gak serupa. Salam literasi.

31 Dec
Balas

Terimakasih bu, anak-anak memang selalu memacu semangat kita untuk terus belajar

01 Jan



search

New Post