Rara Rara

Mengambil hikmah dari segala rasa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sepenggal Kisah Dari Ibu Penjual Strepsils

Sepenggal Kisah Dari Ibu Penjual Strepsils

Rachel, begitulah saya memanggilnya. Ia merupakan gadis yang selalu terlihat semangat dalam kondisi apapun. Banyak kisah menarik saat saya mengobrol dengannya, pembawaannya yang energik, membuat kita akan fokus mendengarkan apa yang sedang dibicarakannya.

Teman-teman pembaca, pada kesempatan kali ini saya akan membagikan kisah yang sangat menarik yang dialami oleh Rachel. Dari kisah tersebut, kita bisa mengambil ibrah (pelajaran), bahwa hidup ini sangat penting dan harus kita gunakan dengan sebaik-baiknya.

Dalam kisahnya...

Kejadian ini terjadi pada pertengahan tahun 2019 dan masih sangat membekas dipikiranku (aku = Rachel). Pada saat itu waktu menunjukkan pukul delapan malam, aku bergegas untuk pulang ke rumah menggunakan transjakarta. Disaat sedang menunggu transjakarta, tiba-tiba seorang ibu hamil berjalan dan berdiri tepat di belakangku. Awalnya Ibu tersebut hanya menanyakan kemana arah tujuanku, tapi tak lama kemudian sang Ibu pun bertanya lagi, "Nak kamu kelas berapa ? Kok sudah malam begini masih di luar ?", Lalu aku menjawab bahwa aku sudah kuliah. Ibu tersebut kaget karena mengira kalau aku masih duduk dibangku SMA. Aku pun bertanya balik pada ibu itu, "ibu dari mana dan mau kemana?", beliau pun menjawab ingin pulang ke arah Pulo Gadung setelah seharian bekerja disekitar pasar Senen. Dan ternyata ibu itu berjualan permen pelega tenggorokan (Strepsil).

Sebelum menawarkan dagangannya yang tersisa 2 lagi. Tiba-tiba ia memberiku nasehat untuk serius terhadap pendidikan yang sedang ku tempuh saat ini, ia mendoakan agar aku dapat berhasil menggapai cita-citaku.

Sambil menunggu transjakarta, beliau sedikit bercerita bahwa beliau sangat menyesal karena sudah malas bersekolah, sehingga SD pun tak lulus. Dan memutuskan begitu saja untuk menikah, beliau kira dengan menikah hidupnya akan bahagia karena segala suka dan duka dibagi berdua. Ternyata kenyataan tak seindah dengan apa yang dibayangkan.

Saat itu beliau sedang hamil anak kedua setelah anak pertamanya meninggal karena sakit. Kesedihan beliau tak hanya sampai disitu, beliau pun ditinggal pergi oleh suaminya yang pulang ke kampung halamannya, sehingga beliau harus rela bekerja untuk memenuhi kehidupannya. Dari penghasilan yang beliau dapat dalam sehari tidak banyak, namun karena hatinya yang lembut menjadikan beliau selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan kepadanya.

Dari sepenggal kisahnya aku pun belajar, bahwa pendidikan merupakan investasi yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan dapat merubah pola pikir manusia untuk terus melaju kedepan dan semangat dalam melakukan banyak hal-hal positif. Selain pendidikan, menikah juga merupakan hal yang penting, diperlukan persiapan dan perencanaan yang matang. Menikah bukan hanya perkara dua kepala yang sama-sama suka tetapi lebih kepada dua orang yang memiliki tujuan hidup yang sama, yaitu ingin melaksanakan ibadah terlama selamanya sampai nanti bertemu di Syurga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post