Duhai Langit
Jangan tanya bilamana datangnya layu,
jika langitpun tak segan mendatangkan salju..
Bahkan meski di bawah temaram sinar bulan,
airnya yang jatuh tetap mengaburkan angan..
Pelan demi pelan, derunya yang mendera menahan bicara..
###
Duhai langit, lihatlah!
Dinginmu menusuk..
Ragaku kian meringkuk..
kemeluk lekukku tertekuk demikian,
kaki berbalut lengan,
lengan berbalut kesepian..
###
Duhai langit, dengarlah!
Puing-puing jiwaku yang tertatih,
mengaduh merintih..
Gelap di mataku, Oh langit!
Tetes airmu menggores luka jua..
Ponorogo, 12 Desember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar