Pundhi Raras Purbosari

The Author is Dead ~Roland Barthes ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Siulan Tengah Malam (selesai)
Sangat disarankan untuk membaca dahulu bagian 1

Siulan Tengah Malam (selesai)

       Wajah dan tangannya masih basah, tapi yasudahlah! "Paaakk.. bangun, Pak! Bangun! Ada hantu Pak.. Hantunya hitam bersiul!", kata Bu Sopiah membangunkan suaminya yang lelap. Masih terlelap, sang suami tak urung jua menjawab perintah si istri. "Pak..jangan molor saja.. ayo temenin, ibu nggak mau sendiri!", teriaknya yang kedua kali. Usaha kedua itu ternyata tidak sia-sia, Pak Tedjo pelan-pelan membuka matanya sambil berbicara, "Kenapa sih, Bu? Malam-malam begini bikin ribut. Bapak baru tidur ini, pusing kepala bapak". Setengah merengek dan hampir keluar air di sudut matanya, Bu Sopiah menjawab, "Ada hantu lo, Pak.. di sana, di cermin lalu di toilet.. bersiul lagi..". Meski pusing tak tertahankan, namun keadaan istri kesayangannya sedang memprihatinkan. Turunlah Pak Tedjo dari ranjang, mengajak istrinya berjalan berdua ke belakang. Lampu-lampu dihidupkan, Pak Tedjo pun memeriksa seluruh ruangan. Tak satupun tampak aneh, hanya gorden yang baru dipasangnya siang tadi ternyata lupa ditutupnya. “Gak ada apa-apa kok, Bu.. Ibu ini aneh, masa gorden begini dibilang hantu. Gorden lo, ini..bapak baru pasang siang tadi. Pasti karena nggak tertutup jadi kena angin dari ventilasi ini”, ujar Pak Tedjo sambil menunjukkan kaca nako yang terbuka dan menggoyang-goyangkan kain penutup jendela. Mendengar penjelasan suaminya, Bu Sopiah pun tertegun. Kedua tangannya masih di depan dada, namun degup jantungnya sudah berangsur teratur, ditenangkan logika. “Lalu yang tadi bersiul siapa, Pak? Masa angin dari ventilasi bisa berbunyi??”, tanyanya lagi. Mendengar pertanyaan tersebut Pak Tedjo hanya bisa memikirkan kalimat yang bisa menenangkan istrinya yang sedang kalut. 

       Sambil memasuki toilet, Pak Tedjo melihat sekeliling. Berusaha mereka-reka kejadian Bu Sopiah saat itu. “Tadi kamu posisinya gimana aja, Bu?”, tanya Pak Tedjo. “Ya jongkok, memangnya pipis mau gimana lagi, Pak?”, ujar Bu Sopiah. Dengan sedikit ragu, Pak Tedjo berjongkok dan memeragakan gerakan yang dilakukan Bu Sopiah. Selain betulan buang air kecil, tentunya. Hanya melakukan reka ulang kejadiannya. Menoleh ke kanan kiri, lalu ke belakang, dan berakhir di langit-langit. “Bapak gak dengar apa-apa kok, Bu. Paling ibu sedang halu saja, tiba-tiba bangun gitu kan bisa pusing, akhirnya halu”, kata Pak Tedjo berusaha menenangkan. “Ya Allah, Pak.. itu tadi jelas banget, ada siulannya”, jawab Bu Sopiah tak mau kalah. “Dua puluh tahun lebih kita tinggal di sini tidak ada begitu-begituan, Bu. Udahlah, kita balik ke kamar lagi saja. Sudah hampir menjelang pagi ini, takut kesiangan subuhnya. Tapi bapak di sini dulu mau pipis, terserah Ibu mau nunggu di depan pintu sini atau ke kamar dulu sendiri”. Mendengar ucapan Pak Tedjo, Bu Sopiah memutuskan untuk menunggu di depan pintu toilet. Entahlah, semenjak kejadian itu dirinya tak mau lagi berjalan sendiri walaupun toilet itu dan kamarnya hanya sejauh beberapa meter saja. Tapi asal kalian semua tahu, menjadi trauma sungguh bukan keahliannya. Bu Sopiah biasanya hanya bergeming saat diajak menonton horor oleh anak ragil-nya. Adegan-adegan horor di film baginya sangat klise dan tidak realistis. “Emangnya pocong bisa berbuat apa sama kamu? Punya tangan aja enggak, kaki juga dibungkus begitu, mana bisa nyakitin?”, ujarnya tiap kali anak ragil-nya menjerit ketakutan setiap kali ada cerita horor pocong di tv. Sedangkan sekarang, melihat Bu Sopiah seperti ini sungguh tidak mencerminkan dirinya. Bisa-bisanya kaki menggigil ketakutan hanya karena bayangan hitam dan suara siul yang misterius.

       Tak lama, pintu toiletpun terbuka dan Pak Tedjo menunjukkan gayung berwarna pink milik mereka sambil berkata, “Ooaalaahhh Bu, Bu.. yang tadi kamu dengar itu ini lo, Bu”. Lamat-lamat Bu Sopiah memerhatikan dan menganalisa apa yang salah dari gayung pink yang sungguh sangat normal layaknya gayung-gayung di luaran sana. “Lah, kan cuman gayung to Pak. Bagian mana yang bisa bersiul?”, tanya Bu Sopiah terheran-heran. “Coba sini deh, Bu. Coba kamu dengar ini”, ujar Pak Tedjo sambil melakukan gerakan mengambil air ke bak mandi. Fyuuuuwwiit ternyata memang terdengar suara siulan yang tadi didengar oleh Bu Sopiah. “Dengar kan, Bu? Ini suaranya ternyata dari lubang kecil di gagang gayung ini. Kalo kita mau ngambil air kan gerakan kita mengayun, ternyata gerakan mengayun kita itu membuat ada udara yang masuk melalui lubang ini. Kamu tahu seruling kan? Ya persis kayak gitu cara kerjanya. Jadi ini masalahmu, bukan hantu. Huuu bikin jantungan saja kamu malam-malam”, jelas Pak Tedjo sambil menjentik pelan kening istrinya. “Oh, gitu ya, Pak?! Ya Allah alhamdulillah... Ibu kira rumah kita tiba-tiba ada gitu-gituan-nya”, seru Bu Sopiah dengan perasaan lega dan haru menjadi satu. Setelah yakin bahwa kejadian tadi sangat logis dan bisa diterima akal sehat, merekapun berjalan bersama menuju tempat peristirahatan. Langkah kaki mereka terasa lebih ringan dan berangsur tenang, tanpa menyadari bahwa ada sepasang mata kecil berwarna merah menyala yang sedang diam-diam memerhatikan di balik gorden baru yang sudah tidak lagi terbuka. Lagi pula malam itu sudah sangat melelahkan, semoga logika Pak Tedjo dan Bu Sopiah benar-benar bisa melegakan hati mereka berdua.

Tamat. 

(Berdasarkan pengalaman pribadi ditambah bumbu-bumbu penyedap agar dapat dengan nikmat disantap)

Ponorogo, 12 Oktober 2020

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul

12 Oct
Balas

Horor....kaburr...

13 Oct
Balas

Kereeeennn...

12 Oct
Balas

Kereeeennn...

12 Oct
Balas

Kereeeennn...

12 Oct
Balas

Kereeeennn...

12 Oct
Balas

Pak tedjo mulai aktif ya bun..

12 Oct
Balas

Mantabbek....suka banget... lanjut ke bagian 3, 4 dan seterusnya dek...

12 Oct
Balas

Mantabbek....suka banget... lanjut ke bagian 3, 4 dan seterusnya dek...

12 Oct
Balas

Siapa tuh mata2 kecil

12 Oct
Balas



search

New Post