Menemani kedua jagoanku yang berumur 6 tahun dan 10 tahun menata rambutnya di tukang cukur rambut menjadikan salah satu rutinitas bulanan yang menarik.

Hampir tiap bulan kami selalu pergi ke tempat pemangkas rambut dekat rumahku, waktu itu tarifnyapun murah meriah hanya sepuluh ribu saja tetapi sekarang sudah menjadi lima belas ribu rupiah.

Bertambah usianya anakku sudah mulai tahu, style rambut yang diinginkannya sehingga  bocah yang besar sudah mulai protes  bahkan tidak mau dipangkas seperti biasanya di tukang cukur langganan kami begitupun adiknya mengikuti.

Wal-hasil kami pun mulai menjelajah tiap bulannya dalam beberapa bulan terakhir ini ke setiap tempat tukang cukur.

Suatu waktu kami datang ke tempat Baber Shop disamping salah satu RM. Fried Chicken di kota kami kebetulan ownernya masih keluarga. Alhamdulillah ketika kami datang tidak begitu ramai sehingga kedua jagoanku langsung naik ke kursi kerajaan Baber Shop tersebut dan tak lupa sebagian tubuhnya dibalut dengan kain penutup cukur (apron) agar tak terkena sisa guntingan rambut.

Tanpa banyak cerita, tangannya dengan lincah mengunting sana sini dan kali ini si barberman tidak begitu sering menggunakan mesin pencukur rambut atau biasa dikenal dengan clipper atau bergas, berbeda dengan pemangkas rambut biasanya.

Tarrrraaaa…hasil tataan si Barberman ini tak mengecewakan kedua anakku. Dan terlihat dari wajahnya yang terlihat sumringah takkala melihat hasilnya memuaaskan hati. Hmmmm, terakhir giliran bersiap mau pulang ternyata tarifnya hampir tiga kali lipat dari harga normal pemangkas rambut biasanya. Oalaaa…tak mengapa-lah pikirku karena tempat dan hasilnya OK.

Untuk menambah khazanah kita tentang Baber Shop ini, ada beberapa sinonim (padanan kata atau persamaan kata) yang saya ketahui diantaranya pemangkas rambut, pemotong rambut, tukang pangkas dan barber sendiri.

Tukang cukur pertama di dunia diperkirakan berasal dari zaman Mesir Kuno. Kala itu, mereka membuka sejarah profesi pangkas rambut di dunia dengan bermodal peralatan dari cangkang tiram atau batu yang diasah.

Pada 1745, profesi tukang cukur dan dokter bedah mulai dipisahkan dan menjadi cikal bakal profesi tukang cukur modern sampai sekarang.

Pada zaman Mesir Kuno, tukang cukur adalah orang yang diyakini memiliki keahlian semacam dukun atau pendeta.

Hal ini berasal dari keyakinan bahwa roh jahat bisa masuk ke dalam tubuh melalui rambut, dan cara mengusir roh tersebut adalah dengan cara memotong rambut.

Sehingga, para tukang cukur Mesir Kuno tidak hanya dipercaya untuk mencukur rambut, tetapi juga memimpin upacara keagamaan seperti pembaptisan dan pernikahan.

Nah, dari pengamatan saya tentang tukang cukur atau barber “Setiap orang akan menghasilkan karya (hasil cukur) yang berbeda tergantung dari setiap seni yang mengalir dalam diri masing-masing dan hal ini tak bisa dipaksakan, biarkan mengalir begitu saja”. (Rr’070123)

Wah, unik yah tukang cukur ternyata…bagaimana dengan anda sendiri. Silahkan berpresepsi sendiri!!!

Belovia, 070123

Tagur #6