Kreatif diartikan sebagai keadaan di mana seseorang memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan ( KBBI offline versi V1.1). Orang yang kreatif memiliki ciri-ciri :aktif (giat), progresif artinya selalu berhaluan ke arah kemajuan atau perubahan, intuitif artinya kemampuan mengetahui dan memahami sesuatu yang dipikirkan atau dipelajari berdasarkan bisikan hati, memiliki disiplin yang kuat, selalu mempunyai rasa ingin tahu, selalu ada keinginan melakukan percobaan, energik, berani menanggung risiko artinya siap untuk mengalami kegagalan, mau berusaha misalnya belajar, bertanya, percaya diri dan memiliki kemandirian, serta berani menghadapi tantangan.

Dalam ilmu tentang neurotherapy, kreativitas berkaitan erat dengan gelombang alfa. Gelombang alfa disebut sebagai gelombang otak kreatif. Gelombang ini merupakan gelombang otak dengan frekuensi antara 8-13 Hz. Pada kondisi ini seseorang disebut dalam keadaan relaks. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak alfa, ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita

Untuk mendapatkan kondisi tersebut, salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan cara salat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Goldstein. Goldstein menemukan zat endorphin dalam otak manusia. Zat ini memberi efek menenangkan yang disebut sebagai endogegomius. Jika dalam otak manusia kekurangan zak tersebut maka sesesorang dapat menjadi gelisah. Untuk mengembalikan produksi endorphin dalam otak dapat dilakukan dengan cara meditasi, dan salat.

Hal ini sesuai dengan riset yang dilakukan oleh Dr. Ahmad al-Qadhi direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research yang berpusat di Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bacaan Al-Quran menimbulkan relaksasi hingga 65%. Hal tersebut dimungkinkan bacaan Al-Quran mampu menciptakan kondisi dimana tubuh manusia mampu memproduksi zat endorphin dalam otaknya.

Hal ini bisa terjadi sebab dalam kondisi melaksanakan salat, seorang muslim pastilah membaca ayat-ayat Al-Quran. Sebut saja pada bacaan iftitah, hal tersebut merupakan potongan Surat dalam Al-Quran, yaitu ...Inna solati wanusuki wamahyaya wammamati lillahi rabbil'alamin. La syarikalahu wabiza lika umirtu wa ana minal muslimin. (Q.S. Al-An'am (6) :162-163). Dilanjutkan membaca Surat Al-Fatihah sebagai salah satu rukun salat, dilanjutkan membaca salah satu surat pendek sampai dengan tasyahud akhir.

Al-Quran yang dibaca dalam salat merupakan zikir. Fungsi zikir sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT surat Ar-Ra’d, ayat 28 yang artinya “ Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram”.

Ayat tersebut memberi peringatan kepada umat Islam untuk selalu berzikir, sebab hanya dengan berzikir ketrentraman dapat dicapai. Tempat yang paling tepat untuk berzikir adalah di waktu salat. Salat merupakan kegiatan mendekatkan diri kepada Allah, sehingga manusia mencapai kondisi alfa. Dalam kondisi alfa manusia akan semakin kreatif.