Pentingnya Kecakapan Literasi Baca Tulis Abad ke-21
Saat ini kita hidup di Abad 21. Era ini sering disebut sebagai Era Globaisasi. Disebut sebagai Era Globalisasi sebab pada era ini batas antara Negara satu dengan Negara yang lainnya seakan-akan tidak ada. Hal itu terlihat dari cepatnya informasi yang kita peroleh pada peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain. Dalam waktu yang sangat singkat kejadian di belahan dunia yang jauh dari jangkauan kita, kita dapat mengetahuinya.
Kecepatan teknologi informasi merupakan hal yang sangat dominan di era ini. Teknologi informasi berjalan dengan cepat. Sehingga manusia dapat berinteraksi dengan sesamanya di seluruh belahan dunia tanpa harus bertemu secara langsung. Kecepatan teknologi tersebut mengakibatkan berkembangnya berbagai dimensi kehidupan antara lain : ekonomi, teknologi, pendidikan, politik dan lain sebagainya. Dalam bidang ekonomi, teknologi iformasi mengkibatkan barbagai jenis penjualan online dengan yang menggunakan transaksi digital berkembang dengan pesat. Dampaknya beberapa perdagangan konvensional harus myesuaikan diri jika ingin bertahan. Di bidang teknologi, teknologi informasi memengaruhi manusia berinovasi di berbagai bidang, sehingga teknologi berkembang dengan cepat dan beragam. Di bidang pendidikan teknologi informasi menciptakan pembelajaran berbasis digital sehingga mempemudah peserta didik mengakses beragam ilmu pengetahuan, dan mengubah paradigma peran guru di kelas. Sedangkan di dalam bidang politik, teknologi informasi dapat dioptmalkan oleh pihak yang berkepentingan untuk menyampaikan informasi lewat berbagai media social guna penyampaikan visi, misi partai politik dan visi misi calon legeslatif.
Selain dampak positif di atas, teknologi informasi juga memiliki dampak negatif. Kemajuan informasi telah mengubah paradigma informasi yang semula didominasi oleh lembaga-lembaga informasi bergeser ke semua individu dapat menyampaikan informasi dan mempublikaikannya di berbagai media sosial tanpa harus diseleksi kebenarannya. Sehingga yang muncul adalah berbagai informasi bohong, tanpa fakta dan data serta kadang-kadang menjurus kepada fitnah. Dampak selanjutnya adalah terjadinya keonaran di masyarakat yang menjurus pada perpecahan bangsa.
Menurut laporan Tempo.co, yang diunggah pada tanggal 8 Februari 2019, setiap bulan WhatsApp dikabarkan menghapus dua juta akun yang menyebarkan berita bohong yang seing disebut sebagai berita hoaks. Akun-akun tersebut dinonaktifkan setelah diverifikasi terindikasi penyebar keonaran. Laporan tersebut merupakan bukti bahwa dampak kemajuan teknologi informasi terhadap perkembangan berita palsu di Indonesia sangat besar. Berita-berita tersebut sungguh sangat cepat menyebar ke berbagai penjururu kalangan, meski sudah ada upaya pencegahan sebagaimana dilakukan oleh WhatsApp tersebut.
Mengapa berita palsu di Indonesia sangat banyak dan mudah menyebar? Jawaban yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah kemampuan literasi baca tulis orang Indonesia masih sangat rendah. Hal tersebut mengakibatkan kita selalu membagi informasi kepada pihak lain tanpa mengecek apakah informasi tersebut benar atau salah, fakta atau opini, benar atau meyesatkan, benar atau fitnah dan lain sebagainya. Celakanya pihak yang menerima informasi yang kita bagi berperilaku sama seperti yang kita lakukan. Demikian seterusnya, sehingga informasi yang belum tentu benar, menyebar dengan cepat kepada berjuta-juta orang tanpa ada yang menyaring dan mengedit. Hal tersebut merupakan kecelakaan besar di era yang disebut sebagai abad informasi ini.
Itulah pentingnya literasi baca tulis di abad ini. Literasi baca tidak hanya bisa diartikan sebagai dapat membaca. Dapat mengeja huruf a-z memang termasuk bagian dari konsep litrasi baca. Tetapi literasi baca tidak berarti hanya bisa membaca, tetapi yang lebih penting adalah memahami apa yang sedang dibaca. Demikian juga dengan literasi tulis, tidak hanya sekedar menulis, tetapi yang lebih penting adalah kemampuan menulis yang mampu memberikan pencerahan kepada pembacanya. Hal tersebut sebagaimana dikemukanan oleh UNESCO (2003) bahwa literasi baca tulis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi bermacam-macam persoalan.
Eronisnya di Indonesia hal tersebut masih sangat rendah. Data kemampuan membaca Indonesia yang dilansir Cetral Connecticut University tahun 2016, Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 dunia (Medan Bisnis Medan, Rabu, 4 April 2018). Sedangkan data Programme for International Students Assessment (PISA) kemampuan membaca siswa Indonesia menduduki peringkat 61 dari 70 negera yang disurvai (http://www.ubaya.ac.id, 17 Desember 2016). Hasil survai sebelumnya, 2012, Indonesia memempati peringkat 71 dari 72 negara yang disurvai (https://www.antaranews.com).
Hal tersebut bertolak belakang dari kebutuhan kecakapan Abad ke-21. Pada Abad ke-21 ini kecakapa hidup yang harus dimiliki antara lain: berpikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan berkomunikasi, kreativitas dan inovasi, dan kecakapan kolaborasi. Semua kecakapan tersebut merupakan kecakapan hidup yang berkaitan erat dengan literasi baca tulis.
Apa hubungan berpikir kritis dan pemecahan masalah dengan literasi baca tulis? Berpikir kritis merupakan suatu kemampuan berpikir melakukan analisis mengalisis informasi apakah informasi tersebut benar atau salah, fakta atau opini, relevan atau tidak dengan suatu keadaan berdasarkan sudut pandang tertentu (Beyer, 1985). Dalam pengertian tersebut berarti kemampuan berpikir kritis dimulai dari kemampuan membaca. Jika dikaitkan dengan taksonomi Bloom yang membagi tingkat kemampuan berpikir, maka kemampuan berbikir kritis merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi ( higher order thinking skill/ HOTS). Tahapan berpikir tigkat tinggi berada pada C4 ( menganalisis) taksonomi Bloom. Hal ini berarti berpikir tingkat tinggi harus melewati tahap mengingat, memahami, megaplikasi baru menganalisis. Secara sederhana berpikir tingkat tinggi dimulai dari aspek membaca informasi, memahami informasi, memgaplikasikan informasi dan menganalisis informasi trsebut.
Apa hubungan kecakapan berkomunikasi dengan literasi baca tulis? Berkomunikasi merupakan kegiatan menyampaikan informasi kepada pihak lain dengan cara lisan atau tertulis. Kemampuan berbicara atau menulis harus didahului kemampuan membaca. Demikian juga kemampuan menulis harus didahului kemampuan membaca. Mengapa demikian? Dalam berbicara membutuhkan ide dan topik berbicara. Topik dan ide berbicara dapat diperoleh dari kegiatan membaca. Demikian juga kegiatan menulis, kegiatan menulis membutuhkan ide dan topik. Ide dan topik tulisan dapat diperoleh dari aktivitas membaca.
Apa hubungan kreativitas dan inovasi dengan literasi baca tulis? Kreativitas berasal dari kata kreatif. Kreatif merupakan kemampuan memecahkan suatu masalah dengan metode dan pendekatan yang berbeda dari metode atau pendekatan yang sudah ada. Bisa juga dikatakan bahwa kreatif merupakan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru yang belum ada sebelumnya. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang memecahkan masalah atau memcipta hal-hal baru dengan menggunakan metode atau pendekatan yang sebelumya belum pernah ada.
Kemampuan tersebut dimulai dari kemampuan berpikir kritis, menganalisis sesuatu yang sudah ada dan menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda dari sesuatu yang sudah ada. Berarti di silah pentingnya membaca sebelum berpikir kritis dan melakukan kreativitas berdasarkan hasil membaca kondisi yang sudah ada.
Apa hubungan kecakapan kolaborasi masalah dengan literasi baca tulis? Berkolaborasi dapat pula diartikan sebagai bentuk kerja sama dengan pihak lain. Kerja sama dengan pihak lain membutuhkan kemampuan berkomuikasi baik itu kemampuan berkomunikasi lisan atau berkomunikasi tertulis. Nah, komunikasi lisan dan tertulis memiliki kaitan erat dengan kemampuan membaca sebagaimana telah dibahas di bagian sebelumya.
Karena pentingnya literasi baca tulis dengan kebutuhan kecakapan Abad ke-21, perlu ada upaya-upaya yang masif mengembangkan literasi baca tulis bagi seluruh warga Indonesia. Hal yang ini diharapkan bangsa kita dapat menjadi bangsa yang maju dan beradab.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
kerennnnn
Terima kasih. Ayo kita kembangkan budaya baca tulis untuk menjawab kebutuhan Abad 21