Ada peribahasa yang mengatakan, bahwa “ Harimau mati meninggalakan Belang”, maka manusia mati meninggalkan warisan berupa peradaban, yaitu buku. Adanya keinginan yang bergelora dalam hati agar bisa menerbitkan buku sendiri, dan kesempatan itu datang kemudian saya mengikuti diklat yang diselenggarakan Media Guru Indonesia, yaitu pelatihan Satu Guru Satu Buku (Sagusabu) yang pelasanaannya di SMANU Muhammad Husni Thamrin (Jalan Bambu Wulung RT 007 RW 05 , Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur). Alasan saya memilih diklat di Media Guru Indonesia, karena Media Guru Indonesia sejak didirikan pada momen Hardiknas Mei 2016 terus berkontribusi dalam pembudayaan literasi. Beragam kampanye guru menulis telah dilakukan saat roadshow di berbagai kota dalam bentuk seminar, pelatihan, maupun penerbitan buku atau majalah. Melalui gerakan Satu Guru Satu Buku (Sagusabu), Media Guru sukses mengantarkan ribuan guru di Indonesia menjadi penulis buku.

Perjuangan saya untuk menjadi penulis buku di mulai dengan mengikuti diklat Sagusabu Media Guru Indonesia pada tanggal 05 dan 06 Januari 2019. Pada saat mengikuti diklat tersebut saya menginap di masjid SMANU Husni Tahamrin Jakarta Timur (dalam upaya menghemat anggaran). Pada tanggal 04 Januari 2019, dengan menggunakan bis umum saya berangkat menuju lokasi diklat. Sampai di Terminal Kampung Rambutan jam 11.30 wib, kemudian dilanjutkan dengan naik gojeg menuju lokasi diklat, pada malam Sabtu dan malam minggu, ibarat malam-malam yang panjang karena harus tidur di Masjid sendirian.

Pelatihan Sagusabu diselenggarakan dengan pola IN - ON Service Learning (total durasi 32 jam). Setelah 2 kali tatap muka (IN), peserta melakukan praktik menulis (ON) dengan pembimbingan dan pendampingan secara online melalui grup WhatsApp. Adapun narasumber pertama di pelatihan ini ada 2 yaitu Bapak Mohammad Ihsan dan Ibu Istiqomah. Bapak Mohammad Ihsan adalah Pemimpin Umum MediaGuru, CEO Gurusiana, mengisi diklat pada hari Sabtu tanggal 05 Januari 2020, adapun materi yang diberikan antara lain; (1) Pengetahuan dasar dunia buku, materi ini pengathuan awal yang harus dipahami oleh calon penulis. Materi berikutnya (2) Kiat menembus penerbit dan (3) Metode-metode menulis buku dan narasumber yang kedua pada tanggal 06 Januari 2019 adalah Istiqomah, M.Pd., WI P4TK PKn dan IPS, senior editor MediaGuru. Kemudian materi hari kedua (4) Bahasa penulisan buku, (5) Publikasi dan teori kemudian oleh bu Istiqomah, diberikan latihan untuk langsung dikerjakan dan dibawah bimbingan beliua.

Pada akhir diklat “Sagusabu” semua yang hadir kemudian membuat komitmen pada sepanduk yang sudah disiapkan oleh panitia, maknanya peserta diklat yang menulis komitmen tersebut dalam 40 hari kedepan bisa menyelesaikan bukunya, tentunya pada saat penulisan buku akan selalu dibawah bimbingan bu Istiqomah. Tepat jam 15.00 wib diklat Sagusabu ditutup dan saya dengan menggunakan gojek menuju terminal Kampung Rambutan, dengan menggunakan bis, akhirnya saya sampai rumah jam 23.00 wib. Keinggin yang kuat untuk memiliki buku sendiri yang menjadi motivasi saya untuk menyelesaikan buku solo dengan waktu 40 hari. Buku yang saya buat adalah materi skripsi yang pernah saya tulis untuk mendapatkan gelar Sarjana, dan Alhamdulillah atas ijin Allah SWT buku solo saya bisa diterbitkan. Hal ini menjadi motivasi lagi untuk membuat buku-buku solo berikutnya.

Indramayu, 31 Juli 2020

# Tantangan Gurusiana Hari ke-88