Menulis sebenarnya bukan hobiku. Tapi di tangan Media Guru, aku harus bisa membuat tulisan dalam sebuah buku. Ide sudah ada bahan sudah lengkap. Tapi nyatanya apa yang kutulis hasilnya kemana mana tak jelas arah nya. Kutengok kanan ku, wowww.. ternyata beliau adalah penulis penerbit Terkenal di Indonesia.Ku toleh kekiri, wehhh... , ternyata beliau seorang guru bahasa yang sudah menciptakan naskah belasan buku. Ku tengok belakang ku kupikir nasib nya sama dengan ku. Kulihat layar leptop nya masih bersih sama dengan ku.Eh yang kulihat salah. Ternyata Beliau hendak mmenyelesaikan naskah nya yang ke empat. rasa minder bergelayut di hati ku. banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan namun susah untuk diuraikan. yaaa... aku hanya ingin bertanya, ada kah kuliner menu khusus yang dapat di makan agar ide mengalir lancar? karna saya selalu terkendala dengan bagaimana memulai sebuah tulisan agar bisa dibaca enak. Aku bersyukur ketemu media guru. Diawali dengan mengikuti kelas opini hingga kelas sagu sabu.Meskipun menulis itu susah dan tak semudah mengkedipkan mata, aku akan tetap terus belajar mengasah imajinasi dan kepekaan ku. Akan kubuat dua novel karya perdana ku untuk hadiah ulangtahun ibuku di awal Mei dan hadiah ulang tahun pernikahan kami di bulan Agustus. Semoga karya-karya ini menjadi saksi bahwa kami punya cerita. terimakasih media guru yang sudah menginspirasi saya untuk mengabadikan moment berharga dengan tulisan.