Ratih Dwi Nugrahaeny Sanery SPd

Dalam berbahasa ada bahasa langsung (verbal) dan tidak langsung (non verbal). Dengan bahasa, komunikasi menjadi dua arah. Kadang pun komunikasi menjadi satu arah jika lawan bicara tidak merespon. Garing kan? Etika berbicara juga kadang di abaikan, misal lawan bicara bukannya fokus dengan apa yang di bicarakan. Apalagi kalo bertemu orang yang super sibuk atau pura pura sibuk ya? Hmm pasti asyik dengan gawai atau layar komputernya. Rasanya di kacangin?

Supaya komunikasi terjalin dengan baik, memahami dan menerapkan etika berkomunikasi sangat penting. Selain fokus dengan lawan bicara, posisikan sikap tubuh kita tetap sopan. Aneh kan kalo lagi ngobrol, asap rokok bertebaran di udara. Atau duduk membelakangi lawan bicara.

Seiring zaman, komunikasi juga mengalami banyak dinamika. Komunikasi lewat gawai juga ada yang membingungkan. Melalui aplikasi Whatssapp, pesan bisa langsung. Namun, ada yang suka off kan tanda di terima pesan. Biasanya,kalau pesan itu sudah di baca maka akan tanda centang biru. Nah, untuk yang off tak ada tanda centang biru. Hanya centang abu abu.

Sebagai si pengirim pesan tentu bertanya tanya, apakah sudah di baca atau belum. Yang lebih parah, di read doang tanpa respon. Ko bisa? Ya bisa, untuk sebagian orang membiarkan pesan tanpa membalasnya mungkin sudah kebiasaan. Entah karena bingung mau jawab apa, pesan tertumpuk atau malas menjawab. Entahlah? Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang, wkkwkkkwk.

Sebagai walas dan guru bahasa Inggris, sudah makanan hari hari melihat pesan yang centang dua abu abu. No respon. Tetap sehat, kuat dan semangat.

#Berau 19 November 2020

#Dengerin lagu ajah

#Tantangan Menulis