Ratih Widyarni

Ratih Widyarni Pengendara Besi Tua ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bermula Dari Sini
Rumah Sakit QIM Batang Jawa Tengah

Bermula Dari Sini

Sudah delapan tahun silam rasa ini. Tapi masih tersimpan rapi di hati. Perjalanan mengharukan menuju panggilan "umi". Sembilan bulan yang dinanti, perjalanan yang tak pernah musnah oleh perputaran bumi. Tiga bulan pertama kehamilan perjalanan ke Sampit, menunaikan amanah sang pemberi perintah. Lima bulan kehamilan menuju deru kota Palangkaraya sebagai anak buah . Dan tujuh bulan bernostalgia ke Bandung paris van java. Semua perjalanan kulalui karena status buruhku. Waktu-waktu yang berlalu tiada merepotkan badan dan pikiranku. Semua terasa nikmat. Alhamdulillah semua atas kasih sayang Alloh azza wa jalla. Kehidupan tak selamanya seperti kemauan kita. Tapi alur takdir berjalan sesuai kehendakNya. Akupun pulang ke kampung, melahirkan di sebuah rumah sakit bernuansa ungu, kesukaan ku. Bayi laki-laki yang kini tumbuh hampir sama tinggi denganku. Bocah yang sebentar lagi akan berpisah karena sekolah. Aku tak boleh lemah, karena kelak perpisahan ini akan jadi bekal pertemuan di akherat nanti.

Batang, 14 Januari 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang sejuk...

14 Jan
Balas

Seperti Pagilaran lho Bang, kapan mampir Batang lagi

14 Jan

Untaian kalimat menyentuh kalbu, catatan hati seorang umi yang bertaruh segalanya untuk buah hati. Guratan takdir-Nya membawa ke berbagai penjuru bumi, tetapi kenangan rumah sakit bernuansa ungu terasa membekas di kalbu. Aku pun pernah rasakan berjibaku dengan waktu, berebut nyawa di salah satu ruangannya, QIM menyimpan segudang cerita bagi mantan pasiennya. Bunda Ratih, penunggang Nesia penuh pesona. Sosok heroik berbalut gamis melambai siratkan pesan betapa Kartini cekatan ini takkan mudah tumbang. Semoga Allah azza wajalla akan senantiasa melindunginya dalam perjalanan, karena kuda besi Nesia terkadang begitu garang menakutkan saat berpacu di jalanan. Barakallah, Bunda Ratih.

14 Jan
Balas

MasyaaAlloh tabarakalloh Bu Ayu, waktu yang berlalu semoga terus jadi pelajaran berharga bagi kita sebagai seorang umi, selalu semangat dalam lelah dalam menggapai Lillah

14 Jan

Mengulang kata "dalam" saya Bu, kurang sedap baca tulisan sendiri, sadar kesalahan sendiri itu asyik ya Bu

14 Jan
Balas

Oke, diterima. Masyaallah, Bunda Ratih. Sedikit lebih teliti lagi dalam ejaan, maka maknyuss sedapnya ! Pendekar pena Batang, sang penunggang Nesia.

14 Jan

Alhamdulillah sejuk sekali kalimatnya membuat terenyuh,ratih teman smpku anak ibu tris.Puji syukur yaALLAH engkau telah menghijrahkan seorang hamba menjadi lebih dekat kepadamu

29 Aug
Balas

Barakallah Pak Nuryanto ... Sehat untuk bapak dan keluarga

08 Nov



search

New Post