Puisi "Catatan Scooterist"
Dalam deru jalan panjang
Kita susuri rintang
Kita bentangkan juang
Tiada kata sesal kecuali menang
Menuju kota demi kota
Adalah cara mendewasakan jiwa
Agar tunduk mengamini setiap firmanNya
Perjalanan dunia tak panjang kawan
Kita tak boleh bersantai dan masuk dalam buaian yang menenggelamkan
Dunia hanya bahagia sementara, bagi orang yang beriman
Jalanan adalah tempat rebahkan suara lantang kesombongan
Karena di sana kita pasrahkan kekuatan yang selalu diagung-agungkan
Kematian tak segan menghadang setiap insan
Jangan lupa terus memantik iman sepanjang jalan
Jadikan masjid sebagai tempat favorit
Agar jalan tak terasa sempit
Agar angin yang menyertai semilir
Membuang hari-hari getir
Jangan lupakan jalan pulang
Karena ada yang menunggu datang
Ceritakan sederet bingkisan sang petualang
Jadikan pengalaman jalanan menjadi kisah yang terus dikenang
Nyalakan mesin kananmu dengan bijak, tinggalkan jejak syarat makna
Bagi mereka di sekitar kita
Bervespa itu bukan cari muka
Bervespa itu bukan sekedar cari tenar, numpang bersinar, dan berkelakar di pinggir jalan nampak sanggar
Bervespalah dengan jiwa peduli
Rendah hati
Dan jadi sumber inspirasi
Jika kau belum memahami makna bervespa
Pulang dan menyesallah
Kembali saat kau mulai memahami
Tulis, 20 Januari 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa! Penunggang Nesia mulai tunjukkan tajinya. Sepertinya Bu Ayu mesti pulang dulu, karena belum memahami makna bervespa. Bunda Ratih selalu keren sampaikan bait puisi bersama belahan jiwanya, Nesia. Barakallah, Bunda.
Bu Ayu sangat dinanti membersamai Nesia bervespa, Bu Ayu pelaku dewasa yang memaknai kehidupan secara nyata.