Ratih Widyarni

Ratih Widyarni Pengendara Besi Tua ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Puisi

Puisi "Catatan Scooterist"

Dalam deru jalan panjang

Kita susuri rintang

Kita bentangkan juang

Tiada kata sesal kecuali menang

Menuju kota demi kota

Adalah cara mendewasakan jiwa

Agar tunduk mengamini setiap firmanNya

Perjalanan dunia tak panjang kawan

Kita tak boleh bersantai dan masuk dalam buaian yang menenggelamkan

Dunia hanya bahagia sementara, bagi orang yang beriman

Jalanan adalah tempat rebahkan suara lantang kesombongan

Karena di sana kita pasrahkan kekuatan yang selalu diagung-agungkan

Kematian tak segan menghadang setiap insan

Jangan lupa terus memantik iman sepanjang jalan

Jadikan masjid sebagai tempat favorit

Agar jalan tak terasa sempit

Agar angin yang menyertai semilir

Membuang hari-hari getir

Jangan lupakan jalan pulang

Karena ada yang menunggu datang

Ceritakan sederet bingkisan sang petualang

Jadikan pengalaman jalanan menjadi kisah yang terus dikenang

Nyalakan mesin kananmu dengan bijak, tinggalkan jejak syarat makna

Bagi mereka di sekitar kita

Bervespa itu bukan cari muka

Bervespa itu bukan sekedar cari tenar, numpang bersinar, dan berkelakar di pinggir jalan nampak sanggar

Bervespalah dengan jiwa peduli

Rendah hati

Dan jadi sumber inspirasi

Jika kau belum memahami makna bervespa

Pulang dan menyesallah

Kembali saat kau mulai memahami

Tulis, 20 Januari 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa! Penunggang Nesia mulai tunjukkan tajinya. Sepertinya Bu Ayu mesti pulang dulu, karena belum memahami makna bervespa. Bunda Ratih selalu keren sampaikan bait puisi bersama belahan jiwanya, Nesia. Barakallah, Bunda.

21 Jan
Balas

Bu Ayu sangat dinanti membersamai Nesia bervespa, Bu Ayu pelaku dewasa yang memaknai kehidupan secara nyata.

30 Jan



search

New Post