Ratih Widyarni

Ratih Widyarni Pengendara Besi Tua ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tak Sepahit Hidup Ini
Secangkir espresso dan v60 dari Tombo Coffee Bandar Batang Jawa Tengah

Tak Sepahit Hidup Ini

Nutrisi tak melulu nasi

Kopi seksi memenuhi lingkup sel tubuh yang siap mengeksekusi dingin hati yang hampir mati

Alhamdulillah akhirnya bisa kembali ngopi dalam suasana sejuk membanjiri hati. Ngopi "ngakak" ala kami. Jika yang lain ngobrol dengan serius dan elegan, berbeda dengan kami. Aku dan temanku menikmati setiap tetes pahitnya dengan "guyon" tak bermutu.

Setelah kupesan espresso, temanku pun ikut ngopi dengan orderan yang sama. Eits....segera ku mengingatkannya, kalau kopi yang kupesan berbeda dengan sajian kopi lainnya. Aku menyarankannya mencicipi latte atau vitdrip. Tapi dia akhirnya memilih kopi hitam v60.

Tak sampai setengah jam orderan kami datang. Tanpa basa basi kami segera menikmati pahitnya kopi Desa Tombo ini. Sontak terkaget temanku menemukan rasa di lidahnya. Pahit katanya, aku tak kuasa menahan geli menerpa dada. Dia heran kenapa tak diberi gula.

Yah mungkin ini ngopi perdananya. Aku sampaikan bahwa ini adalah sebenar-benarnya cita rasa kopi. Pahit sih, tapi tiada kebohongan dalam tiap-tiap tetes kopi yang tertuang dalam gelas penikmatnya.

Kopi tak pernah mau menipu manusia. Hanya saja manusia terkadang tak bisa menikmati dengan rasa sebenarnya. Ada yang takut pahitnya, ada yang "ogah" sakit lambungnya. Bermacam-macam alasan mereka. Di tengah ramainya kafe-kafe milenial yang menyajikan menu ala mancanegara, kopi sejatinya tetaplah punya penggemar fanatik tersendiri. Kopi tak pernah ragu di tengah manisnya minuman warna warni. Kopi terus percaya diri menjadi pilihan kaum pemberani. Berani pahit maksudnya.

Dengan menyeruput kopi lokal maka kita telah menghargai jejak para petani. Yang secara otomatis kita sedang menumbuhkan ekonomi kerakyatan. Jangan lupa ngopi dan jangan takut menikmatinya, karena hidup ini lebih pahit dari secangkir kopi.

Tombo, 12 Januari 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bunda Ratih jalan-jalan lagi ke Tombo lagi ? Subhanallah, kapan-kapan Bu Ayu diajak menunggangi Nesia ke sana ya. Kopi pahit khas Tombo yang menggetarkan lidah siapa saja yang mencobanya. Ini Pak Umar langsung sigap antar ke sana jika luang waktunya. Jazakillah, Ukhtifillah.

12 Jan
Balas

Ayah telah ijinkan ada kembaran Nesia menjadi kakak tertua dari adik Vario. Ditunggu ya, serasa tak sabar rasakan sensasi menungganginya bersama lelaki surga.

12 Jan

MasyaaAlloh bahagia mendengarnya Bu, semoga segera dapat yang cocok ya Bu

12 Jan

Filosofi dibalik kopi pahit, mungkinkah hiduo ini sepeeti itu. Sukses selalu dan barakallah

12 Jan
Balas

Hidup lebih berwarna Bunda, sukses Juha untuk Bunda

12 Jan

Wah...filosofi kopinya oke juga nih..Sehat dan sukses selalu..Barakallah..

12 Jan
Balas

Filkopnya berbasis kerakyatan Bu Rini, Aamiin wa fik barakallah

12 Jan

Moga2 hidup saya tidak sepahit kopi espresso anda ah...

12 Jan
Balas

Hehehe.... Semanis vitdrip saja Pak

12 Jan

Tp tanpa sianida lo ya...

13 Jan



search

New Post