Ratna Astutik

Ratna indri Guru di smpn 3 tongas kab probolinggo...

Selengkapnya
Navigasi Web

MERAH KARENA CORONA

Manusia hanya bisa berencana dan Allah Maha Kuasa menentukan segalanya. Kalimat itulah yang tepat untuk menggambarkan keadaan yang terjadi pada kehidupanku saat ini. Masih teringat pada waktu itu bulan Januari setibanya di sekolah aku duduk santai sambil melihat kalender tahun 2020 yang baru aku terima. Aku mencari yang tanggal merah ,lembar demi lembar kubuka dankuteliti serta menghitung tanggal merahnya. Aku berencana mengajak kedua bocilku mengunjungi Taman Safari sebagai hadiah mas Athar karena sudah mulai melaksanakan lima waktunya.

Sembari menghubungi ayahku sayank meminta persetujuan beliau, tak lupa aku selfie dan buat status di wa dengan caption “mencari yang merah-merah”. Kebetulan pada waktu itu ak mengenakan pakaian merah dan kacamata merah hehehe. Tak lama kemudian ada bunyi klunting hp ternyata WA statusku ada yang mengomentari. Ternyata pak Rudi rekan kerjaku yang mengirimi kalender dengan semua tanggal berwarna merah “kasihan saudariku ini mencari yang merah-merah ini saya kasih kalender dengan tanggal merah semua” ledekny. Weleh pak Rudi itu kalender palsu, pantesan pak Rudi hari ini tidak ke sekolah ternyata tanggal merah tho” balas ku waktu itu. Tak hanya pak Rudi yang mengomentari statusku waktu itu, tetapi bu Rita dari SMPN 4 Tongas juga berkomentar “ senegennya rek yang merah-merah. Sedangkan bu Widya temanku PLPG asal Lumajang juga berkomentar “bulan Mei banyak yang merah bu” katanya.

Dan candaanku dengan pak Rudi diawal tahun pelajaran itu terjadi, pada pertengahan bulan Maret kami bekerja di rumah dan anak didik belajar di rumah.Itu artinya tanggal kalender menjadi merah karena kami tidak ke sekolah untuk beraktivitas seperti semula. Hal itu dikarenakan adanya pandemi virus corona yang menyebar hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Dan untuk memutus mata rantai virus tersebut kita harus melaksanakan aktivitas di rumah, menghindari kerumunan, dan kalaupun terpaksa keluar rumah harus menggunakan masker.

Sejak bulan Maret hingga saat ini bulan Mei virus corona semakin menyebar walaupun tidak sedikit yang sembuh. Berbagai upaya pemerintah telah ditempuh pemerintah untuk mengatasi penyebaran virus ini walaupun tidak sedikit masyarakat yang melanggarnya. Hal ini terbukti semakin ramainya pusat perbelanjaan yang dipenuhi konsumen tanpa jaga jarak dan tanpa menggunakan masker. Dan dipenghujung Mei ini muncul informasi yang bersumber dari sosial media akan diberlakukannya new normal. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya vocid19. Protokol kesehatan yang diterapkan adalah rajin mencuci tangan, memakai masker jika beraktivitas diluar, dan menghindari kerumunan.

Probolinggo, Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih bu farida salam kenal dari probolinggo

27 May
Balas

Keren buk, salam kenal, salam literasi

27 May
Balas



search

New Post