Beberapa bulan yang lalu keluarga besar Ky.H. Mas Tamamun mengadakan musyawarah keluarga untuk membahas acara reuni keluarga yang menjadi tradisi di keluarga. Dan di tahun 2019 ini bertempat di Kiteran Warujinggo Probolinggo yang merupakan induk keluarga. Musyawarah diwakili oleh perwakilan masing-masing keluarga di Probolinggo Yaitu Mas Ubaidillah beserta Nyonya selaku tuan rumah, Mbah Hur, Mas Hamid beserta istri, bulek Sri, bu Ita,pak H. Kar beserta Istri, mbak lilis, mbak yuyun, bu Ren dan perwakilan keluarga lainnya. Hadir juga dalam musyawarah tersebut Taufiq hidayat yang merupakan pacar halalku “icikiwir ehem ehem hehehe....... Salah satu hasil musyawarah tersebut adalah membentuk panitia inti dalam keluarga untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan acara keluarga besar yang akan digelar bulan syawal nanti.

Nah ...kebetulan pacarku mendapat tugas sebagai bendahara, bukan hal yang istimewa bagiku mungkin sudah perawakan pegang uang kali ye...eits...hanya pegang doank lo ya pambaca yang budiman hehehehe...yang nampak istimewa bagiku adalah kepuasan pak Hamid dengan cara kerjanya dalam mengumpulkan dana. Hal itu tampak dari pembicaraan yang kudengar dari pak hamid dan istri yang sowan ke rumah ba’da acara isra mi’raj beberapa hari yang lalu. Tetapi hal itu hanya perkiraanku saja ya pembaca yang budiman, entah benar atau tidak perkiraanku tersebut yang pasti semoga acara reuni keluarga yang merupakan ajang silaturahmi keluarga berjalan dengan lancar. Silaturahim merupakan salah satu kewajiban bagi setiap pribadi Muslim. Dalam Alquran, Allah menegaskan, “Dan bertakwalah kepada Allah yang kalian saling meminta dengan nama-Nya dan peliharalah hubungan kekeluargaan.’ (QS. An-Nisa [4]:1).

Banyak manfaat silaturahmi keluarga ini yaitu dapat saling mengenal anggota keluarga dan dari sinilah akan muncul benih benih pikiran baru untuk mengikuti jejak para leluhur. Walau kita bisa akui bahwa kemuliaan nama baik seseorang lebih utama bergantung pada jati dirinya, namun kita juga tidak bisa tinggalkan bahwa yang kita rasakan dan kita nikmati saat ini sesungguhnya berkat usaha keras para leluhur ketika itu.