#TANTANGAN MENULIS HARI KE _22

Masih ingat anak bernama Rahma, yang tidak mau masuk kelas karena ada nyai Roro kidul. Alhamdulillah setelah diantar bu Sari ke kelas, Rahma mau ikut pelajaran Matematika. Untung saja gurunya belum datang, bu Sari berpesan ke teman-temannya supaya sering berinteraksi dengan Rahma, diajak ngobrol atau menemani ke kantin dan bermain di luar kelas. Karena jika sendiri maka Rahma akan melamun sehingga sering melihat penampakan. Bu Sari juga berpesan pada Rahma, harus berani melawan rasa takut pada mahkluk tak kasat mata tersebut. Bu guru BK itu berbicara panjang lebar, menasehati bahwa manusia adalah mahkluk yang tinggi derajatnya. Rahma harus bisa mengendalikan perasaan dan berdoa memohon kekuatan pada Allah supaya tidak diganggu oleh mereka.

Begitu semangatnya bu Sari memotivasi Rahma, padahal jika melihat sendiri mungkin beliau akan lari menjerit-jerit ketakutan. Sebenarnya sekolah sudah menangani kasusnya Rahma tapi tidak ada perkembangan yang berarti. Di datangkan kyai, ustad, orang pintar semua angkat tangan. Mungkin itu adalah kelebihan yang diberikan Allah untuk Rahma bisa melihat sesuatu yang orang lain tidak bisa. Hanya sayangnya Rahma belum bisa melawan rasa takutnya, namun sejak dibawah pengawasan bu Sari, Rahma sudah ada kemajuan. Bu Sari berpesan jika melihat sesuatu yang mengerikan harus segera lari ke tempat yang ramai, mencari teman atau ke bapak ibu guru.

Suatu hari sekolah mengadakan try out berbasis komputer di labkom untuk siswa kelas 9, tidak terkecuali kelasnya Rahma. Pada saat guru-guru sibuk menyiapkan jaringan komputer di lab, tiba-tiba Rahma menerobos masuk, matanya melotot,sambil jarinya menunjuk arah kamar mandi siswa yang kebetulan letaknya di depan labkom terpisah taman. Bu Sari yang sudah tanggap segera mengajak Rahma ke ruang sebelah, tempat panitia beristirahat. Rahma diajak duduk, ditepuk-tepuk pundaknya supaya tenang, disilahkan makan dan minum kopi yang sudah terhidang di meja. “Kenapa Ma, lihat apa?” Tanya bu Sari sabar. “Itu bu, Buto Ijo tadi bilang ke Rahma kalau ingin masuk Lab, tapi saya cegah.” Jawab Rahma sambil menyeruput kopi.

Plaosan, 2 September 2020