GURU EGOIS, JANGAN AH.
Profesi yang sungguh mulia, dimana yang dihadapi tiap hari adalah anak-anak yang punya hati nurani, perasaan, maupun akal budi dan bukannya robot yang tinggal pencet akan menjalankan semua perintah tanpa bisa membantah.. Ilmu yang kita berikan akan mengiringi perjalanan mereka menggapai cita dan asanya. Jadi tidak salah jika salah satu pondasi negara besar adalah guru-guru yang berdedikasi tinggi dan loyalitas luar biasa.
Tuntutan profesi, tugas kewajiban, problematika pendidikan, permasalahan pribadi, membebani pundak para guru. Namun bukan berarti sah-sah saja jika kita para guru melakukan hal-hal yang kurang layak dalam mendidik siswa. Sifat pemarah salah satu hal yang sangat merugikan kedudukan guru itu sendiri. Masa bodoh, cuek dan dingin pada waktu proses kegiatan belajar mengajar, asal memberi tugas, menerangkan seadanya suatu saat akan menjadi bumerang. Tidak mau salah, diktator, merasa pandai, tapi dalam mengajar tidak pernah ada inovasi yang bisa merubah kemampuan maupun memotivasi siswa, malas dan tidak menguasai materi. Siswa bertanya salah, tidak bertanya salah. Mengerjakan tugas salah tidak mengerjakan salah, mengumpulkan tugas salah apalagi tidak mengumpulkan. Mengajar dengan dingin, kelas sepi, kaku bungkam tidak ada prosen belajar yang dinamis dan hidup. Bahkan tidak jarang keluar kata-kata ancaman untuk siswa, dengan mengatakan akan mengurangi nilai mereka jika sampai tidak mematuhi perintah guru. Atau bahkan memberikan sangsi atau hukuman yang tidak mendidik.
Guru seperti ini banyak dan hampir di tiap sekolah ada namun kadar egoisnya yang mungkin tidak sama. Itu adalah tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk memperbaiki sumber daya manusia (guru). Dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk menaikan kualitas atau kompetensi guru. Baik itu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi profesional maupun kompetensi kepribadian.
Guru yang profesional sebenarnya tidak sekedar memiliki ilmu pengetahuan, tetapi tidak kalah pentingnya juga memiliki kepribadian yang matang, kuat dan seimbang. Dengan kepribadian yang kuat, dewasa dan matang guru diharapkan akan mampu mengatasi permasalahan yang timbul dalam kesehariannya. Sehingga bisa diminimalkan dampak buruk pada siswa yang diajarnya. Dalam pepatah Jawa mengatakan Guru “digugu lan ditiru” yang artinya semua tingkah laku, perkataan seorang guru akan ditiru atau dicontoh olehnya muridnya. Alangkah ironisnya jika tingkah laku guru tersebut bertolak belakang dengan kode etik profesinya. Baik di sekolah maupun di masyarakat guru disorot sekaligus paling dicari dalam berbagai hal. Jelas itu posisi yang sangat membanggakan namun di sisi lainnya adalah sebagai alat pengendali diri yang luar biasa. Alat pengendali sekaligus pengawas yang ampuh jika seorang guru melakukan sesuatu yang tidak baik.
Untuk itu hendaknya guru memerangi sikap egois dengan cara berusaha menjadi pribadi yang bijaksana, dewasa, doa dan keikhlasan melaksanakan tugas sebagai guru terpatri baik-baik dalam hidup. Jadilah diri kita sendiri dengan tidak merugikan orang lain. Jadilah guru yang penuh semangat mengembangkan kemampuan diri, menggali potensi, belajar dan belajar lagi. Banyak membaca, selalu berfikir positif, bersosialisasi, membuka diri pada suatu perubahan, religius, santun dan berbudaya.

#TantanganMenulis30Hari# Hari ke-2
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah, akhirnya terbitlah artikel yang selalu saya tunggu. Enak ulasannya saat dibaca. Bahasanya mengalir gemericik...sangat bermanfaat...mantap
Belajar menulis, ternyata mengasyikan tp msh jauh dri baik