GURU ITU DIGUGU DAN DITIRU
#TANTANGAN MENULIS HARI KE 26
Guru dalam Bahasa Jawa mempunyai kerata basa digugu lan ditiru atau dalam Bahasa Indonesia mempunyai arti ditaati dan dicontoh/ditauladani. Sama dengan peribahasa guru kencing berdiri murid kencing berlari. Kedua istilah tersebut mempunyai maksud bahwa apa yang diucapkan serta dilakukan guru akan ditiru dan dicontoh muridnya. Ingat waktu seorang ibu yang susah payah membujuk anaknya untuk minum susu dan makan sayur, tetapi ketika yang menyuruh gurunya, anak tersebut dengan riang gembira akan menuruti. Itu membuktikan bahwa sosok guru sebenarnya sangat ditaati dan dipandang luar biasa oleh murid-muridnya. Guru mempunyai kekuatan untuk mengajak siswa dalam kebaikan.
Sosok guru dianggap sempurna dan pahlawan dibandingkan orang tuanya. Untuk itu guru seharusnya lebih berhati-hati dalam bertindak dan melangkah, karena semua yang ada pada guru harus menunjukan tingkah laku serta pemikiran positif. Siswa nampaknya juga nyaman jika sharing atau curhat dengan gurunya. Mereka lebih terbuka dan berterus terang tentang permasalahan yang dihadapi. Untuk itu guru harus siap memberikan solusi atau jalan keluar yang baik pada setiap permasalahan. Walaupun guru adalah manusia biasa, tapi pada kenyataannya mereka dituntut untuk tampil sempurna.
Dalam masyarakat guru juga menjadi panutan, dan dianggap serba bisa. Tidak heran jika guru di masyarakat akan laris manis menerima tugas tambahan, menjadi ketua RT, RW, koordinator sinoman, panitia seleksi perangkat desa, anggota BPD, LPM, PKK, terima tamu manten, imam sholat dan masih banyak lagi tetek bengek dalam hal hubungan sosial bermasyarakat. Tugas guru sungguh lengkap dan keren menewen bukan,? Jadi kalau ada guru yang melenceng dari aturan, norma, susila, dan tata krama maka akan sangat disayangkan.
Plaosan, 6 September 2020

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
iya bun... saya masih ingat bapak saya di panggil Mas guru....bangga rasanya jadi Guru ya bunsemangaat sll
Betul sekali bunda Sri Dewi bahkan istrinya pun ikut dipanggil Ru.. dari kata guru hehe, begitu dihormati di masyarakat
iya bun... saya masih ingat bapak saya di panggil Mas guru....bangga rasanya jadi Guru ya bunsemangaat sll
Betul bu...guru di masyarakat sangat dihormati. Selalu diberikan tugas yg sesuai dengan perannya
Guru dianggap serba bisa ya bun, pasti setiap acara akan dicari2
salam kenal dari folower njenengan ke 40. tulisan yang menggugah semangat. keren
Salam kenal kembali mb Fifit, trima kasih sy follback
semoga guru tetap bisa digugu dan ditiru......
Aamiin, smoga Allah selalu melindungi para guru untuk melangkah ke arah kebaikan
Woww..guru bukan hanya digugu dan ditiru tetapi juga guru itu nek minggu turu, hehe..lanjutkan kak
Asiaapp bapak ketua BPD, nek Minggu turu soale bengi bar nggarap SPM hehe
keren bu
Trima kasih bu Harnieti