Ratna Indriasari

Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak. "Ali bin Abi Thalib...

Selengkapnya
Navigasi Web

KISAH MISTIS DI PERSAMI SEKOLAH (Bagian 3)

#TANTANGAN MENULIS HARI KE _19

Eko yang gelisah tidak bisa memejamkan mata, tanpa sengaja melihat sebuah bayangan yang lagi mengintip dari balik jendela. Jantungnya berdegup kencang, keringat dingin keluar, langsung memejamkan mata tidak berani melihat lagi. Namun telinganya sayup-sayup mendengar ketukan kecil di jendela. Eko menahan nafas, saudara kembarnya Dwi dan Tri, juga teman-temannya yang tidur di kelas begitu tenang. Pasti tidak mendengar, ketukan kecil itu kembali terdengar. Suasana gelap dalam ruangan sangat mendukung rasa takut itu, hanya penerangan di luar kelas yang samar-samar menerobos masuk. Tahu begitu tadi ikut kelompok yang tidur di tenda, karena jumlah tenda terbatas tidak mampu menampung seluruh peserta persami. Maka dari itu panitia sudah menyiapkan ruang kelas untuk beristirahat.

Huaaa…mau teriak tapi takut, ingin menangis saja rasanya. Kenapa tidak ada panitia yang keliling, sepi sekali biasanya mereka patroli memantau peserta yang ramai tidak mau istirahat. Alhamdulillah ketukan di jendela itu sudah tidak terdengar lagi, Eko meraba-raba kembaran yang tidur di sampingnya sambil membuka matanya pelan. Deg…tidak ada, kenapa di kelas tidak ada orang sama sekali. “Toloooong…!” Teriak Eko sekuat tenaga, membuat panitia dan teman-temannya berdatangan ke kelas. Bertanya-tanya kenapa Eko berteriak minta tolong. Dwi dan Tri pun mendekat menenangkan kembar pertama itu sambil mengusap-usap punggungnya, bahkan Noval membawakan air untuk diminum.

Pak naryo, Bremi dan panitia menyuruh anak-anak keluar kelas semua, lampu juga dinyalakan, Nampak muka Eko yang pucat dan air matanya bercucuran. Setelah agak tenang, baru bercerita jika tadi ada bayangan dari balik jendela dan juga ketukan-ketukan di kacanya. Semua yang mendengar ikutan tegang, tapi pak Naryo menenangkan dan berkata itu hanya halusinasi atau mimpi saja karena sorenya melihat penampakan ibu-ibu pakai daster putih melambaikan tangan. Karena Eko sudah pulih dan tidak takut lagi, mereka mulai bersiap-siap untuk acara jurit malam. Tapi ketua regu diambil alih Noval, karena Eko beralasan tidak mau berjalan paling depan. Mau bilang takut malu, mana ada ketua regu penakut hehe.. padahal katanya suka jurit malam.

Persiapan selesai, satu persatu regu mulai diberangkatkan, giliran regunya kembar yang berangkat. Namun tiba-tiba Eko menunjuk ke dekat pohon kelengkeng di halaman sekolah. Seorang ibu-ibu memakai daster putih sedang melambaikan tangan, tapi anehnya pak Naryo maupun panitia lainnya tidak ada yang takut. Kenapa mereka tidak menghiraukannya atau hanya dirinya yang bisa melihat. Eko menepuk Pundak Dwi, Tri juga Noval, apakah melihat penampakan itu, katanya melihat tapi biasa saja tidak ada yang lari atau sembunyi.

“Itu bu Kunti, agak setres karena suaminya pergi sama wanita lain. Biasa berkeliaran kesana kemari terutama di sekolah karena rumahnya pas di sebelah pagar itu.” Kata pak Naryo sambil tersenyum menunjuk arah rumah bu Kunti. “Bu..bukan kuntilanak pak..?” Sahut Eko tidak percaya. Dwi, Tri dan Noval juga tertawa, ternyata mereka sudah diberitahu oleh Bremi. Bu Kunti memang suka berpakaian putih dan melambai-lambaikan tangan, kasihan tinggal bersama ibunya yang sudah tua. Sedangkan anaknya satu kerja di luar kota. Perkataan kembar dan Noval sukses membuat Eko melongo dan merasa nelangsa sedunia. Semua yang ada di situ kompak tertawa, sementara bu Kunti yang dibicarakan sudah pergi entah kemana.

#Tamat , Plaosan, 30 Agustus 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ternyata... Smangat saling beri dukungan yaaSalam literasi Mbak Ratna Indriasari.

30 Aug
Balas

Siaap bu Sri Saktiani sukses juga buat panjenengan

30 Aug

Mantap ceritanya..salam sukses

30 Aug
Balas

Makasih mb, alhamdulillah

02 Sep

Keren pisan,,, Sukses selalu

30 Aug
Balas

Siaaap hatur nuhun bapak

30 Aug

Keren BunTernyata oh ternyataSukses Bu

31 Aug
Balas

Haha kejutan bun Sanria, kembali ke cerita normal saja takut soalnya

31 Aug

Keren bu ceritanya. Sukses bu

30 Aug
Balas

Asiaappp aamiin, makasih bun

30 Aug

Keren sekali ceritanya Bu. Sudah saya follow kembali. Sukses selalu dan salam literasi

30 Aug
Balas

Alhamdulillah Trima kasih bpk, barakallah

30 Aug

Kerrn ceritanya Bun.... semoga sukses selalu salam literasi

30 Aug
Balas

Trima kasih bunda sdh berkenan membaca, salam kembali

30 Aug

Ternyata bukan hantu kuntilanak. Keren Bun, sdh sy follow

31 Aug
Balas

Bukan bun saya takut menulisnya haha, siaap saya follow kembali

31 Aug

he..he..ceritanya keereeen pool bu. saya suka. Salam sukses

31 Aug
Balas

Haha..trima kasih bunda cantik, salam literasi

31 Aug

He he Bu Kunti rupanya

31 Aug
Balas

Hehe betul bu, saya takut makanya saya ganti orang beneran sj

31 Aug

Jurit malam sungguh menegangkan ya Ibu. saya teringat masa2 jurit malam pelatihan masa MENWA, merinding setiap dengar suara aneh. Keren cerpennya Ibu salam sehat bu

30 Aug
Balas

Betul bu Maria, setiap penjelajahan atau jurit malam pasti ada crita yg mengasyikan, salam kembali

30 Aug

Akhirnya misterinya terpecahkan. Kasus selesai ha..ha.mha..

30 Aug
Balas

Takut melanjutkan pak Yusrin hehe, ganti cerita saja

31 Aug

Untung bukan cerita serem hehehe

30 Aug
Balas

Haha sy juga takut mau menuliskannya, trima kasih bu fifit

30 Aug

Ceritanya keren, mungkin pengalaman saat persami di sekolsh..sukses selalu kak, salam literasi hujan buku

30 Aug
Balas

Trima kasih adik haha sedikit pengalaman pribadi, sedikit fiksi, salam hujan buku

30 Aug

Wah... Endingnya tak terduga bu..

31 Aug
Balas

Iya bu wong saya takut melanjutkan ceritanya hahaha

31 Aug



search

New Post