KITA SEMUA ADALAH GURU HEBAT
#TANTANGAN MENULIS HARI KE _25
Terinspirasi judul buku dari mas Eko Prasetyo dan bapak Mohammad Ihsan yang berjudul “Apa Yang Berbeda Dari Guru Yang Hebat”, yang berisi 12 kisah inspiratif bagi para pendidik, juga melihat dan merasakan keseharian sebagai guru. Bangga menyandang gelar sebagai guru, profesi pendidik mulia yang begitu dielukan sebagai pembimbing gerasi muda penerus bangsa. Semuanya adalah guru-guru hebat, tidak ada guru yang tidak hebat, mungkin yang ada adalah guru yang tidak tahu cara menunjukan kehebatannya. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2017 Tentang perubahan PP no 74 tahun 2008 tentang Guru perlu penyesuaian untuk mengakomodasi perkembangan tata kelola guru sebagai pendidik profesional sehingga perlu diubah.
Jadi jelas bahwa tugas guru sudah ditetapkan dalam peraturan pemerintah tersebut, sehingga tidak perlu ditawar lagi yang tujuannya untuk menguntungkan diri pribadi. Justru guru harus lebih kompetitif dan menyiapkan diri menjadi guru-guru penggerak di sekolahnya. Jangan memilih hebat dengan cara yang salah, misal hebat korupsi waktunya, datang terlambat, pulang lebih cepat, hebat keluar pada jam kosong untuk pulang ke rumah karena rumahnya dekat sekolah, hebat sering meninggalkan kelas karena banjirnya job di luaran yang menjanjikan materiil, hebat ijinnya untuk hal-hal yang tidak perlu, hebat meninggalkan jam pelajaran padahal siswanya sedang menantikannya, hebat dengan bertingkah arogan, sombong merasa paling pandai, hebat mencaci dan rajin berkomentar pada setiap program-program sekolah, yang ujung-ujungnya akan menyakiti hati dan mencederai dunia Pendidikan dan seisinya. Jika siswa diberikan PPK (Pendidikan penguatan karakter) kenapa gurunya tidak?
Tujuan dari artikel ini adalah untuk muhasabah atau self reminder ajang pengingat diri, jangan malu mengkoreksi kekurangan pribadi, jangan risi bercermin untuk lebih baik lagi, jangan menunggu kritikan, saran masukan seperti yang tertera di kata pengantar, karena kita belum tentu mau legawa menerima dan mendengarnya. Salam literasi.
Plaosan, 5 September 2020

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sudah saatnya guru menerima PPK seperti siswanya y. Ide....mantul. paparan yang jos.
Trima kasih bun, salam literasi sukses selalu
Keren bu ulasannya, sebagai motivasi diri agar lebih memantik semangat. Sukses selalu bu
Betul bu Yessy, sebenarnya tidak harus diingatkan, kalau diingatkan biasanya malah tersinggung, aamiin sukses juga buat ibu
Wah...keren ulasannya ini bu... Banyak yg merasa tidak salah walau salah.Ya, pada dasarnya kita harus mau mengupgrade ilmu kita dan belajar dari mereka guru hebat
Betul sekali bun, tp di lapangan byk guru yg seperti itu, sdh tdk merasa malu org lain yg mengharap ingin jd guru, tp yg sdh guru tdk bersyukur. Jangankan mengupgrade atau belajar, kalau berkomentar nyinyir dan lambe turah pada juara hehe maaf tp tdk semua guru hanya oknum tertentu saja
Kereeen...ginna carznya dpatkan buku itu..sy tertarikSalam kenal ibu RztnaSalam literasi
Ulasannya keren sekali
Mantab, ulasan yg keren..sebagai cambuk guru hebat..sukses terus kak
Aamiin makasih dukungannya dikdu, sdh ada guru penggerak, waktunya membentuk guru hebat, guru2 yg mampu menggetarkan dunia
Aamiin makasih dukungannya dikdu, sdh ada guru penggerak, waktunya membentuk guru hebat, guru2 yg mampu menggetarkan dunia
Jika siswa diberikan PPK (Pendidikan penguatan karakter) kenapa gurunya tidak?...Sangat setuju dg ide brilian ini..top
Sama seperti siswa diwajibkan literasi membaca, gurunya tidak, trus piye ngono kuwi hihi.. Ayoo Magetan bisa
Sama seperti siswa diwajibkan literasi membaca, gurunya tidak, trus piye ngono kuwi hihi.. Ayoo Magetan bisa