Setiap tanggal 14 Agustus yang diperingati sebagai hari Praja Muda Karana (Pramuka) Indonesia, pasti ingat suatu kejadian yang tidak bisa dilupakan kak Sur dan kak Mia. Pada waktu itu menjadi panitia sie kesehatan, mengantar adik-adik kelas 8 untuk penjelajahan penerimaan tamu ambalan. Lokasi penjelajahan start dari desa Ngancar Kecamatan Plaosan, rute sekitar 5 km dan berakhir di pos patung pesawat pinggir Telaga Sarangan. Sebelum masuk Sarangan adik-adik peserta tamu ambalan berhenti dulu di air terjun Pundak Kiwo, sebuat tempat wisata yang belum begitu terkenal, masih asli dan alami.

Sepanjang perjalanan pemandangan alam yang indah sungguh memanjakan mata, lahan penuh sayuran hijau, lereng-lereng pinus dan suara serangga hutan membuat hati siapapun tenang dan lelah tiada terasa, Kabut berarak di sela-sela rantingnya. Adik-adik menyanyikan lagu-lagu Pramuka dengan penuh semangat. Diselingi candaaan sepanjang jalan. Panitia benar-benar pandai mengemas acara sehingga adik-adik sejumlah 105 itu tidak mengeluh dan alhamdulillah tidak ada yang sakit ataupun cedera.

Kak Sur dan Kak Mia yang bertugas sebagai tim kesehatan merasa senang tugasnya tidak banyak masalah, anak-anak semua bisa melaksanakan penjelajahan hingga pos terakhir. Dirasa waktu pulang ke sekolah masih lama sambil menunggu mereka istirahat, Kak Sur dan Kak Mia berdua ijin pada teman panitia lain untuk keliling Telaga Sarangan dengan naik sepeda motor. Berpakaian pramuka lengkap berboncengan, pelan-pelan, melajukan kecepatan sepeda 20 km per jam. Berbincang mesra, tengok kanan kiri, melihat deretan kios-kios jajanan khas dan souvenir. Sesampainya di pintu telaga sebelah timur, tiba-tiba ada teriakan. “Kamar kosong mas…kamar kosong….” Glodaaaakk..ini ibu-ibu semua pak !!!”