Ratna Indriasari

Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak. "Ali bin Abi Thalib...

Selengkapnya
Navigasi Web

MENGEMBAN TUGAS NEGARA, DIKIRA Part2

#TantanganMenulis30Hari#

#Hari ke_4

Masih pada tokoh kak Mia dan kak Sur pembina Pramuka yang kemarin sempat syok mendapatkan sapaan di Telaga sarangan. Berprofesi sebagai guru tidak tetap (GTT) SMP di daerah pedesaan lereng gunung Lawu. Keduanya berbudi pekerti dan ramah lingkungan. Hehe… seperti visi branding dan tagline di website sekolah saja. Tidak diragukan lagi kemampuan dan tanggung jawab mereka, sehingga beredar tagar yang viral di seluruh kawasan sekolah yaitu GTT rasa PNS, sedangkan yang benar-benar PNS malah rasa GTT. Mereka selalu siap diberi tugas, tidak pernah mengeluh, sehingga siswa sangat menyukai dua ibu guru muda tersebut.

Suatu hari Bu Sur dan Bu Mia mendapatkan tugas dari wakasek kesiswaan untuk survey bahan branding sekolah, dengan tujuan tanaman strobery di Cemorosewu. Cemorosewu juga termasuk wilayah kecamatan Plaosan paling barat berbatasan dengan Cemorokandang Karanganyar yang terkenal dekat tempat wisata Tawangmangu. Berjarak sekitar 10 km dari sekolah. Kedua sahabat tersebut berangkat pagi jam 08.00 setelah mendapat ijin dari kepala sekolah, dengan naik sepeda motor bebek matic jadul. Betapa luar biasanya ibu-ibu guru tangguh tersebut. Dengan melewati jalan tembus Cemorosewu Sarangan Yang pernah dipopulerkan dalam sebuah lagu oleh Alm Didi Kempot.

Tak terasa jam 08.30 sudah sampai di sebuah kebun strobery Cemorosewu tepat depan pos pendakian puncak Lawu. Mereka memarkir sepedahnya, melepas helm dan jaket, berjalan sambil menghirup udara segar pegunungan. “Wahh…indah ya bu, senengnya lihat pemandangan kebun strobery setiap hari.” Celetuk Bu Sur. “Sudah sering ke sini tapi tidak pernah bosan.” Timpal bu Mia sambil merentangkan tangan menghirup kuat udara pagi yang sedikit berkabut. Tiba-tiba terdengar celetukan beberapa tukang bangunan yang sedang mendirikan kios makanan di seberang kebun. “Enak ya bu jadi pegawai, pagi-pagi sudah sampai ke sini.” “Colut ya mbak, kok masih pakai seragam.” Jebreeet..telinga mereka berdua langsung keluar asap yang tak terlihat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi

15 Aug
Balas

Salam kembali ibu Farida

20 Aug



search

New Post