Jadi ingat akan WhatsApp pak Joko Maryanto guru Bahasa Jawa SMP Negeri 4 Magetan yang mengatakan: “Pangapunten bu, njenengan saya masukan group panitia Hujan Buku.” Dan saya jawab: “Panitia Bagian “usung-usung” buku ya Pak.” Sambil tertawa karena merasa pak Joko guyon saja. Ternyata disitu awal impian untuk berkarya menjadi kenyataan. Keluarga baru yang memotivasi saya untuk giat menulis.

Sebenarnya dalam hati saya minder dan malu masuk group tersebut, dengan alasan saya baru menulis satu buku Antologi geguritan, itu saja rombongan berempat, dan dengan susah payah berusaha menyelesaikan tagihan minimal 25 guritan atau puisi. Tulisan guritan tersebut setiap hari saya lihat, sambil membayangkan hal-hal menarik yang sekiranya bisa untuk menulis guritan. apalagi deadline yang semakin dekat. Tidak tahu apa yang mau ditulis dan takut salah juga ikut memberikan andil besar untuk malas menulis. Menulis buku mimpi saja tidak apalagi benar-benar bisa membuat buku. Suatu hal yang mustahil bagi saya. Namun setelah melihat teman-teman yang giat menulis, juga wejangan dari para pakar tentang trik atau strategi gemar menulis membuat semangat itu timbul.

Setelah lihat sana sini, tanya-tanya, konsultasi, akhirnya timbul keberanian menulis. Gara-gara malu sama teman rupanya membawa hikmah bisa belajar menulis. Menulis artikel, cerpen, puisi dan jurnal yang dimuat di koran, buku, dan majalah. Walaupun masih jauh dari sempurna namun ada niatan untuk membuat karya lagi.