Tagur ke-138

Kecewa

Dari rumah Putri sudah berangan-angan ingin pergi bermain kesebuah tempat permaianan. Siap ashar ia sudah bersiap-siap berangkat ketempat permainan dengan mengajak orang tuanya. Ia menaiki motor dengan bernyanyi-nyanyi. Ia juga sudah merencanakan ia akan bermain selama 30 menit nantinya sebeleum kembali pulang.

Sampai ditempat permainan, ia langsung turun dari kendaraan orang tuanya, ia langsung ketempat pembayaran yang biasa. Namun dengan perasaan kecewa ia kembali” abi, umi orangnya ngak ada”. Dengan menarik tangan uminya ia berkeliling ditempat biasa. Namun orang ia cari tidak ada mangkal disana. Tempat itu sudah penunh oleh mobil parkir yang berjualan. Bagasi mobil terbuka dengan berbagai macam jenis jualan, mulai dari makanan, minuman, pakaian dan bunga pun ada.

Pencarian dilanjutkan pada sisi lain.Namun tidak juga ketemu, Akhirnya di putuskan untuk menemui kakak yang bagian penjagaan lapangan”kak mana skuter yang lain kakak mau main”, ujar putri. Putri memang selalu menyebut dirinya kakak. “Adek, skuternya hanya tinggal satu yang sedang dipakai kakak itu, adek menunggu 15 menit ya”. Yang lain sudah di sewa untuk dibawa pulang dek”. Ujar penjaga lapangan permainan.

Namun belum sampai 15 menit pernantian hujan rintik-rintik sudah mulai turun. Wajah Putri sudah mulai berubah, ia tampak kecewa. Dengan segala upaya orang tuanya mulai menawarkan untuk pulang. Dengan berat hati Putri menemui penjaga lapangan lagi”kak, kakak ngak jadi main sekarang, hari sudah hujan”. “ Baik adek, nanti datang lagi ya, maaf ya dek, lain kali kesini lagi ya!”,ujar penjaga lapangan. Putri pun pulang dengan perasaan kecewa.

Tanjung Pati, 11 Oktober 2020