Ratna Juwita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KISAH MIRIS DUNIA BUNGA

KISAH MIRIS DUNIA BUNGA

Selama pandemic covid 19 melanda, fenomena menanam dan berburu bunga merebak. Mendadak ibu-ibu rajin menanam bunga. Tidak ketinggalan bapak-bapak juga. Ini mungkin salah satu efek sejak berjalanya work from home. Ibu-ibu banyak memiliki waktu luang di rumah. Yang biasanya tidak memiliki waktu karena kesibukannya bekerja di kantor dan pulang sore hari, kini banyak memiliki waktu luang. Hal ini juga terihat dari usaha atau kebun penjual bunga yang selalu ramai pembeli. Begitu juga toko pecah belah yang menjual pot bunga ikut ketiban rejeki.

Sah-sah saja bila waktu luang diisi dengan kegiatan bermanfaat seperti menanam bunga. Namun hal ini akan menjadi hal yang kurang baik bila sampai menjadi gaya-gayaan, gengsi-gengsian karena ikut-ikutan. Apalagi sampai melupakan prinsip ekonomi. Membeli bunga bukan karena kebutuhan namun hanya keinginaan sesaat atau mengikuti trend saja. Bahkan mereka berani membayar mahal untuk jenis bunga-bunga yang lagi hits dan bunga yang dianggap langka atau bunga impor.

-----

Tiba-tiba nada dering gawaiku terus berdenting. Notifikasi banyaknya pesan yang masuk. Ternyata ada kejadian seru di WaG sekolah. Berawal dari postingan video seorang teman. Dengan keterangan telah tertangkap pencuri bunga oleh warga. Sebagian besar sangat bersyukur karena pencuri tersebut sudah tertangkap. Aku ingat kejadian yang menimpa salah seorang teman sekolahku, pada suatu malam sebagian besar bunganya dicuri. Bunga yang dicuri bunga berkelas, harga puluhan ribu sampai ratusan ribu. Aku masih mengikuti obrolan seru di WaG tersebut. Hampir semua menyudutkan pencuri. Wajar mereka menanggapinya begitu, pikirku.

Aku jadi penasaran. Akhirnya aku buka video itu. Astaghfirullah. Hatiku jadi iba melihat dua perempuan paruh baya berhijab yang berhasil ditangkap oleh warga tersebut. Mereka diperlakukan dengan tidak baik. Bahkan ada yang mengatakan, “buka jilbabnya!”. Seorang perempuan yang tidak diperlihatkan wajahnya membuka paksa masker kedua perempuan pencuri itu. Terlihat jelas wajah mereka di video tersebut. Aku mengelus dada. Prihatin atas kejadian tersebut. Pantaslah komentr terakhir teman WaG atas video tersebut, tulisnya “Kasihannya ibu itu”.

Fenomena Kejahatan pencurian bunga semakin banyak. Seorang teman bercerita bahwa saat ia membeli bunga di sebuah tempat penjual bunga pernah melihat langsung seorang ibu mencuri bunga tertangkap. Beberapa rumah yang berbisnis jual beli bunga juga menjadi korban kejahatan ini. Tidak sedikit kerugian yang mereka alami. Hal ini menjadi keresahan baru bagi masyarakat. Terutama yang memiliki banyak bunga.

Menyikapi video tertangkapnya pencuri bunga diatas. Alangkah biaknya kita menyikapinya dengan bijaksana. Tidak main hakim sendiri. Serahkan pada hukum atau lembaga yang berwenang. Kita sependapat bahwa tindak pencurian merupakan tindakan kriminalitas. Harus diberikan sanksi yang sepadan. Sebagai warga masyarakat yang menjunjung tinggi hukum dan norma agama kita tidak boleh berbuat semena-mena. Apalagi sampai mempermalukan atau menyebar video seperti di atas. Meskipun dengan alasan ingin memberi efek jera bagi si pelaku. Bayangkan saja bila video tersebut terus tersebar dan sampai pada keluarga pelaku hingga anak-anak mereka mengetahuinya. Bagaimana perasaan keluarga dan anak-anak mereka? Bagaimana mereka menghadapi ejekan dan hinaan dari orang-orang yang mengenal mereka? Bagaimana efek psikologis anak-anak mereka kelak?

Dengan berbuat adil dan bijak tidak menyebar video di atas paling tidak kita sudah memutus mata rantai dampak psikologis dan sosial bagi pelaku dan keluarganya. Dan kita tidak ikut menyebar aib orang lain. Biarlah Lembaga penegak hukum yang bekerja.

Islam sebagai rahmatan lil’alamin memberikan pedoman bagi kita umatnya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah, “Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak” (HR. Muslim). “Barangsiapa yang meringankan kesulitan seorang msulim kesulitan-kesulitan duniawi, maka Allah akan meringankan baginya kesulitan di akhirat kelak. Barangsiapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan di dunia, maka Allah akan memudahkan baginya kemudahan (urusan) di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan senantiasa menolong seorang hamba yang selalu menolong saudaranya” (Hr.Tirmidzi).

Wallahua’lam bishhawab.

Langsa, 4 Nopember 2020

#Tagur H4

#salamliterasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang sangat bermanfaat, mksh dik sudah berbagi dan teruslah berbagi

05 Nov
Balas

Kasihan..hanya gara gara mencuri bunga aglonema. jadi malu jika tertangkap seperti itu bu

05 Nov
Balas



search

New Post