Ratna Meitarini

Lahir di Banyuwangi 34 Tahun lalu Riwayat Pendidikan: 2008 Universitas Negeri Malang 2004 SMAN 1 Genteng - Banyuwangi 2001 SMPN 1 Genteng - Banyuwangi 1998...

Selengkapnya
Navigasi Web
HARTAKU TERTINGGAL DI DON MUEANG AIRPORT (Part 8)

HARTAKU TERTINGGAL DI DON MUEANG AIRPORT (Part 8)

Oleh: Ratna Meitarini, S.Pd

#TantanganGurusiana

Tantangan Hari Ke-9

Februari 2020

Sebagai seorang ibu menyusui, saya mempunyai kewajiban memberikan ASI kepada bayi saya, bulan ini dia berumur 10 bulan. Setiap akan bepergian, tak lupa membawa tas “ajaib” saya yang berisi pompa ASI, kantong ASI (Breast Milk Storage Bag), ice gel dan ice pack. Berangkat dari Bandara Juanda terminal 2 saya membawa 1 kantong berisi ASI, ini hasil saya memerah di Hotel wilayah Sidoarjo. Saya sudah sering terbang membawa banyak ASI tapi penerbangan domestik, untuk penerbangan internasional saya belum pernah. Selama ini yang saya tahu yang disita adalah yang berbahan dasar logam dan tajam seperti gunting, pisau, ataupun pemotong kuku.

Pada saat check-in saya bertanya: “Apakah saya boleh membawa ASI?” Petugas menjawab: “Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan di security bagian imigrasi”. Pengecekan pertama lolos, saya hanya ditanya apa isinya. Pengecekan kedua di imigrasi, semua cairan harus dibuang termasuk air minum. Cairan yang boleh dibawa di penerbangan maksimal 100 mL. Saya berbohong ketika ditanya berapa mL ASI yang saya bawa, saya menjawab 100 mL (padahal 1 kantong berisi 200 mL).

Penerbangan saya transit di KLIA (Malaysia). Pengecekan pertama lolos. Pada pengecekan kedua di imigrasi, disini sangat ketat. Beberapa barang teman saya disita termasuk hand body lotion yang berukuran lebih dari 100 mL, susu kaleng merk B*ar Br*nd berukuran 250 mL. Alhamdulillah, ASI saya aman. Mereka hanya bertanya tanpa melihat. Sesampai di Bandara Don Mueang juga aman, di imigrasi hanya passort dan scan 10 jari. Memasuki kamar hotel saya sangat senang sekali, karena terdapat lemari es besar lengkap dengan freezernya. Serasa menemukan air di tengah gurun pasir. Teringat setiap workshop saya selalu menitipkan di freezer restoran atau dapur hotel. ASI saya sering bersebelahan dengan daging ataupun ikan. Tengah malam selesai acara workshop, saya sering ke naik lift sendiri untuk menuju dapur hotel.

Semua ASI yang diperoleh saya bekukan, supaya selamat sampai Banyuwangi nanti. ASI pada suhu kamar bertahan 2-4 jam. Pada suhu dingin di lemari es bertahan hingga 2 hari. Apabila di freezer lemari es satu pintu bertahan 1 bulan dan di freezer lemari es dua pintu (terpisah) bertahan 6 bulan. Pada saat pulang saya membawa ASI beku dalam cooler bag, tidak lupa diberi ice gel dan ice pack supaya tidak gampang mencair.

Pada perjalanan pulang, di Don Mueang Airport tepatnya di bagian imigrasi terdapat pemeriksaan. Dua orang di depan saya disuruh melepaskan alas kakinya karena alat detector berbunyi. Akhirnya sayapun disuruh melepaskan juga. Ketakutan saya ternyata benar. ASI saya dipermasalahkan karena jumlahnya terlalu banyak. Untuk penerbangan Internasional hanya diijinkan 100 mL. Di samping saya ada juga turis yang disita barang bawaannya, perdebatannya lumayan sengit. Saya memohon untuk tetap bisa membawa ASI saya. Saya merasa dipimpong dari satu petugas ke petugas lainnya. Ada 3 petugas yang ikut memeriksa ASI saya. Alhamdulillah, setelah perdebatan saya boleh membawa 6 kantong ASI. Jumlah yang cukup lumayan sekitar 1200 mL. Sayang banget ketika melihat ASI yang saya kumpulkan terbuang di tempat sampah.

Kekawatiran saya belum berakhir, karena harus melewati imigrasi di Malaysia. Di imigrasi Malaysia barang teman saya disita. Tiba giliran saya, ketika petugas bertanya isinya, saya langsung menjelaskan bahwa isinya ASI dan beberapa sudah disita di Thailand. Saya juga memohon supaya jangan disita. Melihat curhatan saya, Bapak petugas imigrasi luluh bahkan beliau tidak membuka cooler bag saya. Alhamdulillah, sampai Banyuwangi 1,2 liter ASI saya masih bagus.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Perjuangan demi si buah hati

25 Feb
Balas

Inggih bunda

25 Feb

Wow, perjuangan yang panjang demi mengASIhi buah hati. Saya pernah punya pengalaman yang sama. Alhamdulillah petugasnya pada paham. Salam literasi

25 Feb
Balas

Alhamdulillah, bunda. Selama ini kalo penerbangan domestik aman. Salam literasi bunda

25 Feb

Kapan saya pergi ke luar negeri ya

25 Feb
Balas

Bismillah Bapak, saya juga tidak menyangka. Ikut workshop ternyata 10 org peserta diberangkatkan & akomodasinya.

25 Feb

Terngiang

25 Feb
Balas

Terngiang apa Bun.hehehe

25 Feb

Perjuangan yg memilukan

25 Feb
Balas

Semangat bunda

25 Feb

Perjuangan yg memilukan

25 Feb
Balas



search

New Post