DENGAR PESAN IBU
DENGAR PESAN IBU
(Fajria Ratnaningtyas)
Duhai, permata hati
Apa yang bisa ibu wariskan
Kekayaan yang berlimpah
Ibu tak punya
Kedudukan yang tinggi
juga tak ada
Hanya doa-doa yang kan mengiringi langkahmu
Janganlah bersedih, Nak
Kala himpitan kesusahan menghampiri
Saat tangisan hati menumpahkan rasa
Dan ketika jiwa' kelelahan menghibur diri
Berusahalah tuk tegar
Jangan sampai terpuruk
Jatuh di jurang kegelapan
Jagalah iman kuatkan niat
Moga Sang Maha Penyayang
Melindungi langkah perjalanan hidupmu
Dengarlah baik-baik, Nak
Dunia ini bisa mengajakmu pada kebahagiaan
Juga bisa membawamu dalam kesengsaraan
Bijaklah berpikir sebelum bertindak
Doa ibu
Moga hidupmu penuh senyuman
Saat dirimu berada di puncak keberhasilan
Hendaklah bercermin diri
Ikuti ilmu padi
Semakin berisi semakin merunduk
Dengarlah, Nak
Tak selamanya ibu kan menemani langkahmu
Suatu saat kehilangan pasti terjadi
Namun jangan sampai doa-doa pun lenyap
Tanpa bisa mengikatkan sinyal pada Sang Pencipta
Karena dia juga bagian dari investasi dunia akhirat
Jaga dan simpan baik-baik pesan ibu
Moga dirimu amanah jalani roda kehidupan ini
Moga baktimu tlah tercatat
(Renungan, 22 Desember 2016)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jaga dan simpan baik-baik pesan ibu...subhanallah...
Iya mbak Untuk, orangtua wasiat ilmu pada anaknya bukan sekedar harta Ya begitulah
kita adalah orang tua anak-anak kita, juga seorang anak dari orang tua kita. Nasihat itu juga untuk kita.
Iya Mbak Purwati Itu dulu jg sebagian pesan dari ibuku (Alhm) Masih kuingat