Tantangan gurusiana hari ke 292

Wiwi dan pemilik toko memulai kembali megolah bermacam-macam kue. Sesuai dengan pesanan kue para pembeli. Dan yang telah tertulis di nota. Ada juga yang baru datang membeli kue dan ada yang menambah pesanan lagi. Karena hari kedua lebaran masih banyak tamu mereka yang datang. Yang akan mereka suguhkan dengan kue-kue tersebut.

Wiwi dan pemilik toko kembali dengan kesibukannya. Bergelut dengan tepung, gula dan telur. Mengaduknya menjadi adonan bermacam-macam kue.

Mereka tak ingin para pelanggan kecewa. Mereka pun bekerja dengan semaksimal mungkin.

Sampai siang para pembeli masih banyak yang datang. Kue yang mereka buat selalu habis. Mereka terus membuat kue tapi sedikit lebih santai dari hari kemaren. Sanrai tapi pasti.

Tapi beda dengan hari itu mereka sudah bisa makan sesuka hati mereka. Kalau rasa haus menyerang, mereka bisa minum sepuasnya. Karena hawa panas dari oven yang menyala akan membuat kerongkongan mereka terasa kering. Dan minta segera di sirami dengan air.

Tak terasa hari hampir menjelang sore.

Sampai sore pun masih ada yang datang membeli kue. Entah dari mana saja datang para pembeli. Ada yang sengaja mampir dengan mobil bagusnya. Diantara mereka yang datang itu banyak yang tak mereka kenal.

Tahun itu para perantau banyak yang pulang kampung bersama. Dari cara mereka bicara saja sudah tahu mereka itu para perantau yang baru pulang kampung.

Hampir setiap lebaran pemilik toko itu memperoleh keuntungan yang sangat besar. Wiwi pun ikut mendapatkan keuntungan itu.

Berkah lebaran itu kata mereka. Sambil terus bekerja dengan penuh semangat.

Bersambung

Salam literasi

Solok, 01 Mei 2021