Tagur hari ke 326

Hari mereka semakin sibuk menyiapkan semua berkas yang di perlukan. Penyerahan berkas tersebut harus tepat waktu. Sampai batas waktu yang telah di tetapkan.

Mereka bekerja keras tanpa kenal waktu. Kedua teman Wiwi sangat mahir menggunakan komputer. Beda dengan Wiwi ketika itu. Terlalu bergantung dengan teman karena ketidak mahiran Wiwi menggunakan komputer. Untuk berkas yang harus di ketik Wiwi harus menunggu sampai punya temannya itu siap. Barulah punya Wiwi di bantu mengerjakan oleh temannya.

Sebenarnya Wiwi ingin mencobanya sendiri tapi Wiwi takut memakai komputer sekolah. Takut komputer itu rusak karena dirinya. Terpaksalah dengan separuh hati dia harus bergantung dengan temannya.

Dalam hatinya, besar sekali keinginan Wiwi untuk bisa menggunakan komputer. Diam- diam dia memperhatikan bagaimana cara temannya memakai komputer itu dari awal. Dan Wiwi mencatatnya pada sebuah buku.

Sejak saat itu Wiwi pun berkeinginan sekali ingin memiliki laptop sendiri. Kalau belajar dengan laptop sendiri mungkin lebih gampang. Dan tidak perlu cemas kalau laptopnya sampai rusak karena diri kita sendiri.

Keinginannya itupun terpaksa Wiwi pendam dulu sendiri.

Begitu juga karena selalu bergantung dengan teman, Wiwi harus ekstra sabar dan harus selalu bisa menahan diri. Karena Wiwi lihat untuk mengerjakan berkas mereka saja, mereka sudah lelah dan banyak salah. Apalagi di tambah dengan mengerjakan berkas Wiwi yang juga cukup banyak.

Untung batas pengumpulan berkas itu masih ada waktunya. Lambat laun berkas Wiwi pun selesai di kerjakan.

Sebelum batas waktu penyerahan ke Dinas Pendidikan mereka mengecek kembali berkas mereka dengan teliti dan berulang kali. Takut kalau ada berkas mereka yang kurang dan tentu akan di pulangkan kembali.

Begitu lah kesibukan Wiwi dan teman- temannya. Yang sangat menyita waktu, biaya dan tenaga. Dan tanpa di sengaja makannya pun menjadi tak teratur. Karena terlalu sibuk dalam bekerja.

Bersambung

Solok, 5 Juni 2021