Tagur hari ke 331

Angkot itu mulai memasuki daerah tempat tinggal Wiwi. Perjalanan hari itu cukup melelahkan sekali buat Wiwi. Mungkin karena perutnya belum di isi dari pagi. Entah kenapa rasa itu terasa setelah urusannya selesai.

Tak lama setelah itu angkot pun sampai di depan warung yang di kontraknya. Samar-samar Wiwi melihat ibunya sedang duduk di warung mereka. Setelah membayar ongkos Wiwi bersegera menyeberang jalan.

Tubuhnya terasa sempoyongan. Kepalanya masih terasa pusing dan sedikit terasa berat. Wiwi pun sampai di warungnya.

Ibunya yang melihat Wiwi datang. Kaget sekali melihat kondisi Wiwi saat itu. Wajah Wiwi yang pucat dan kelihatannya sangat lelah sekali.

Ibunya segera mendekati Wiwi dan berkata, " Kamu sakit ya, Wi !"

" Wajah kamu kelihatan pucat sekali ibu lihat. Kalau kamu sakit lebih baik kamu istirahat aja dulu," kata ibunya mengingatkan Wiwi.

Wiwi hanya bisa menganggukkan kepalanya tanpa bicara. Dia pun langsung masuk ke dalam kamar yang ada di warung itu. Dan mencoba merebahkan tubuhnya.

Kebetulan semua anak Wiwi sudah pulang dari sekolah. Ketika melihat kondisi ibunya saat itu. Mereka segera berbagi tugas, Arini membuatkan teh manis untuk Wiwi. Sedangkan Arumi anak sulung Wiwi mencoba menggosok dan memijit anggota tubuh Wiwi dengan balsem.

Air teh hangat pun datang. Wiwi segera meminumnya. Badannya mulai terasa hangat setelah minum air teh tersebut. Tubuh Wiwi pun mulai sedikit bertenaga. Wajahnya sudah kelihatan tidak terlalu pucat lagi.

Anak-anak dan ibunya sangat cemas sekali melihat keadaan Wiwi saat itu.

Mereka tidak ingin Wiwi kenapa-kenapa.

Mereka pun tidak ingin melihat tulang punggung keluarga mereka jatuh sakit.

Kalau Wiwi sakit siapa yang akan mencarikan biaya untuk mereka nantinya. Mereka semua sangat sedih sekali. Mereka pun belum tahu apa sebenarnya yang terjadi dengan Wiwi.

Untuk saat itu mereka pun membiarkan Wiwi untuk beristrahat sejenak.

Bersambung

Salam literasi

Solok, 10 Juni 2021