Tagur hari ke 341

Setelah berpamitan dengan para perawat yang bertugas siang itu. Wiwi dan rombongan berjalan keluar dari rumah sakit itu. Menuju ke arah parkiran di mana saudara Wiwi memarkir kendaraannya.

Akhirnya Wiwi bisa menghirup udara segar kembali. Dan bisa kembali melihat sinar matahari. Yang memancar sinarnya begitu teriknya siang itu.

Tiga hari lamanya dia terbaring dalam di ruang inap rumah sakit itu. Tiga hari pula dia tidak dapat melihat indahnya sinar matahari.

Betapa ruginya Wiwi tak dapat menikmati keindahan semua itu.

Ucapan rasa syukur pun terlontar dari mulutnya. Karena dia masih di beri kesempatan oleh Allah untuk menikmati semua itu.

Tak lama berjalan sampailah rombongan Wiwi di parkiran rumah sakit. Mereka semua langsung masuk kendaraan yang sengaja di bawa oleh saudara Wiwi untuk menjemput nya.

Kendaraan itu pun mulai bergerak keluar meninggalkan tempat parkiran rumah sakit. Meninggalkan semua kenangan pahit yang tak ingin terulang kembali.

Wiwi berjanji pada dirinya. Mulai saat itu setelah keluar dari rumah sakit itu. Dia akan selalu menjaga kesehatannya.

Dia tidak ingin sampai di rawat lagi di rumah sakit itu. Karena dia tak ingin menyusahkan keluarganya lagi.

Tak terbayangkan sebelumnya oleh Wiwi. Betapa susah semua keluarganya mengurus dirinya. Mengantarkan makanan pagi dan sore. Apalagi jarak rumah sakit dari rumahnya yang cukup jauh. Entah sudah berapa banyak biaya yang sudah mereka keluarkan.

Di saat Wiwi masih asyik dengan lamunannya. Kendaraan yang mereka tumpangi tiba-tiba berhenti di sebuah tempat. Wiwi kaget dan bertanya pada saudaranya.

" Kenapa kita berhenti di sini ?"

Bersambung

Salam literasi

Solok, 20 Juni 2021