Cahaya Kehidupan (part 180)
Tagur hari ke 342
Kendaraan yang mereka tumpangi berhenti di sebuah tempat. Wiwi langsung bertanya pada saudaranya.
" Sri kenapa kita berhenti di sini ? "
Kebetulan saudaranya itu bernama Sri. Dan suaminya bernama Andi.
Sri hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan dari Wiwi. Karena tak ada jawaban dari saudaranya itu. Lalu Wiwi bertanya lagi.
" Ini tempat apa Sri ?".
Wiwi penasaran sekali dengan tempat itu. Karena selama ini dia memang belum pernah sekalipun singgah di tempat itu.
Tempat itu berdinding bambu. Yang di susun sedemikian rupa. Dan di beri hiasan dengan cat warna-warni. Sehingga tempat itu semakin kelihatan indah dan sangat menarik sekali jika dilihat dari luar.
Sri sudah turun dari kendaraan yang mereka tumpangi. Begitu juga dengan suaminya. Lalu Sri menyuruh Wiwi, Della dan Arumi untuk segera turun juga.
Rasa penasaran Wiwi belum di jawab sama sekali oleh Sri. Akhirnya karena sudah di suruh turun oleh Sri, mereka semua pun turun. Dan mengikuti Sri yang lebih dahulu berjalan masuk ke dalam lokasi tempat mereka berhenti.
Setelah masuk ke dalam lokasi tersebut. Ternyata di dalamnya sudah banyak orang. Beda dengan keadaan di luar ketika mereka baru sampai, kelihatan sepi sekali.
Mereka pun mencari meja dan kursi untuk duduk. Setelah mereka dapat tempat yang nyaman. Baru lah Sri memberitahukan pada Wiwi. Dan berkata, " Kita makan dulu ya Wi !" Di sini makanannya enak-enak lo ," kata Sri memberitahu Wiwi.
" Mudah-mudahan nafsu makan kamu bisa balik lagi setelah mencicipi masakan di rumah makan ini, " kata Sri memberi semangat Wiwi.
Sri begitu sangat menyayangi Wiwi. Seperti menyayangi saudara kandung nya sendiri. Walau pun Wiwi bukan saudara kandungnya.
Setelah makanan terhidang mereka mulai memakannya. Wiwi memilih makanan yang tidak terlalu pedas. Karena dia tak ingin masuk dan di rawat lagi di rumah sakit. Saat itu sudah cukup dia merasakan bagaimana rasanya di rawat di rumah sakit.
Ketika itu Wiwi belum bisa makan terlalu banyak. Rasa ngilu di perutnya masih terasa jika di isi berlebihan. Beda dengan saudaranya yang lain mereka makan dengan lahap sekali.
Ternyata benar kata Sri masakan di sana enak-enak. Buktinya para pengunjung rumah makan tersebut pun semakin ramai, karena bertepatan dengan jam istirahat kantor. Mereka berdatangan ke rumah makan tersebut.
Ternyata hari itu Wiwi di ajak makan oleh saudaranya.
Bersambung
Salam literasi
Solok, 21 Juni 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Menarik sekali ceritanya Bunda
Mksh bun
Wiwi, dikelilingi orang yang selalu menyayanginya
Mksh admin