Ratna sarri dewi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Cahaya Kehidupan ( part 192Tagur ke 356)

Cahaya Kehidupan ( part 192Tagur ke 356)

Tagur hari ke 356

Wiwi langsung ke warung menggantikan ibunya. Wiwi sampai tak menyadari, gara-gara Wiwi kelamaan di kamar. Ibunya sampai lalai melaksanakan shalat zuhur karena menunggunya.

Saat menunggu ibunya datang, pikiran Wiwi langsung tertuju pada perkataan ibunya.

Apa sebenarnya yang akan di ceritaka oleh ibunya ? Dan apa maksud kedatangan Angga saat itu ke rumahnya ? Sampai dia berjanji akan datang lagi sore harinya.

Wiwi duduk sambil membersih buncis untuk gulai lontong esok hari.

Tak lama menunggu akhirnya ibunya datang dan bergabung dengan Wiwi. Karena penasaran Wiwi langsung bertanya pada ibunya.

" Bu, apa yang akan ibu ceritakan. Aku jadi penasaran sekali bu. Ayo bu, ceritakan !" kata Wiwi sedikit mendesak ibunya.

Sambil tersenyum lalu ibu Wiwi mulai bercerita.

" Lama sebelum kamu pulang, Angga datang dan bercerita pada ibu. Katanya dia mau rujuk lagi sama kamu, Wi. Dia menyesal telah menyia-nyiakan dan meninggalkan kamu dan anak-anaknya. Katanya, dia juga sudah bercerai dengan istri mudanya itu. Dan tanpa rasa malu dia juga menceritakan semua masalah dengan istrinya itu sama ibu."

Wiwi hanya bisa diam mendengarkan semua cerita ibunya.

Lalu ibunya berkata lagi. " Untuk menjaga perasaan Angga, ibu coba menjawabnya. Itu terserah pada Wiwi. Ibu tidak akan ikut campur urusan kalian. Semua keputusan ada pada Wiwi."

Begitulah kata ibu Wiwi. Karena ibunya juga takut menyinggung perasaan Angga. Ibu tak ingin Angga berbuat macam-macam terhadap Wiwi. Karena ibu sudah tahu bagaimana watak kerasnya Angga. Dia bisa melakukan apa saja nanti untuk merebut hati Wiwi kembali.

Wiwi mencoba menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya kembali pelan-pelan. Sambil mengucapkan "Astaghfirullah Al adzim".

Dalam hatinya dia berkata, kenapa masalah yang sudah lama hilang dalam hidupnya. Tiba-tiba hadir kembali menghampirinya. Di saat dia sudah merasakan ada kebahagiaan dan ketenangan bersama anak-anaknya.

Tiba-tiba saja Angga datang tanpa ada rasa bersalah sedikit pun. Bertahun-tahun lamanya dia meninggalkan Wiwi dan anak-anaknya. Tanpa memberi biaya sepeser pun. Jangankan biaya menanyakan bagaimana kabar anaknya saja dia tak pernah.

Sekarang dia muncul dan minta rujuk kembali.

Saat Wiwi masih asyik dengan lamunannya ibu Wiwi berkata lagi.

" Ibu terserah kamu Wi, ibu tak bisa melarang kamu. Semua keputusan ada pada kamu. Baik buruknya kehidupan yang telah kamu jalani, kamu sendiri yang merasakan bukan ibu."

Wiwi masih terdiam dan belum bisa menjawab perkataan ibunya.

Namun saat itu, jiwa Wiwi berontak, dia ingat akan perlakuan Angga selama ini padanya.

Wiwi hanya menggelengkan kepalanya. Gemeretak giginya terdengar oleh ibunya. Dia pun menghembuskan nafasnya dengan keras. Sekedar untuk menenangkan gejolak jiwanya. Dan mengucapkan " Astaghfirullah al adzim" sekali lagi.

" Nanti sore Angga akan ke sini lagi, mungkin dia akan meminta kepastian dari kamu. Kamu harus berhati-hati dengannya. Semua keputusan ada pada kamu, Wi." kata ibu Wiwi mengingatkan anaknya.

" Inshaa Allah bu, Wiwi akan coba berbicara baik-baik nanti dengan Angga. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa nantinya. Bantu do'anya ya, Bu!" kata Wiwi. Untuk menenangkan hati ibunya.

Akhirnya mereka melanjutkan pekerjaan mereka. Sambil melayani pembeli yang datang.

Bersambung

Salam literasi

Solok, 5 Juli 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

05 Jul
Balas

Mksh pak Dede

05 Jul

Jangan mau Wi

05 Jul
Balas

Woo...mksh

07 Jul

Mksh admin

05 Jul
Balas



search

New Post