Ratna sarri dewi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Cahaya Kehidupan (part 197.Tagur 361)

Tagur hari ke 361

Angga sepertinya mengerti maksud keinginan Wiwi. Dan dia juga mulai menyadari anaknya sudah mulai tumbuh besar.

Dengan yakinnya Angga memberi jawaban dan berkata kepada Wiwi.

" Untuk semua itu kamu tidak perlu cemas. Saat ini aku sudah punya pekerjaan tetap. Sekarang aku sudah membawa truk antar pulau Sumatra dan Jawa. Dalam satu bulannya aku bisa berjalan 3 trip. Dan nanti tiap tripnya aku akan berusaha menyisihkan uangku untuk membeli bahan bangunan. Dan akan berusaha menyicil setiap trip nantinya. Uang itu akan aku serahkan kepada kamu. Biar kamu saja nanti yang mengaturnya nanti."

Angga berkata dengan penuh keyakinan sekali dan benar-benar ingin membuktikan kepada Wiwi. Bahwa dia akan memenuhi semua tanggung jawabnya terhadap ke empat anaknya.

Namun Wiwi belum merasa yakin dengan semua perkataan Angga. Dan mencoba memberikan jawaban.

" Kalau kamu serius ingin rujuk kembali dengan ku. Buktikan lah semua perkataan mu itu. Aku ingin sekali melihat keseriusan mu. Jujur saja, untuk saat ini hati ku masih meragukan kamu. Kepercayaan ku yang dulu terhadap kamu, sekarang sudah hilang. Dan tolong beri aku waktu untuk melihat keseriusan kamu. Buktikan lah semua perkataan mu itu, untuk meyakinkan hati ku."

Wiwi berkata seolah ingin menuntut Angga. Dan berharap Angga bisa memenuhi semua yang dijanjikannya. Karena untuk saat itu Wiwi hanya memikirkan kepentingan anak- anaknya. Ya, semua itu demi anak-anaknya. Karena itu juga merupakan salah satu hak seorang anak. Wiwi menuntut itu juga bukan pada orang lain. Pada orang yang patut sekali bertanggung jawab penuh terhadap anaknya. Tanpa harus di minta dulu.

Tak terasa hari pun semakin larut malam. Wiwi juga tak punya cara untuk mengusir Angga. Dengan sangat terpaksa Wiwi pun tetap menemani Angga di dampingi oleh anak-anaknya.

Angga pun mulai berkata lagi pada Wiwi.

" Bagaimana untuk saat ini kita coba cari kontrakan dulu. Kita cari rumah yang banyak kamarnya. Dan kita kontrak pertahun. Untuk uang kontrakannya kamu tak perlu ikut memikirkannya. Aku yang akan bertanggung jawab."

Angga berkata tanpa ada keraguan di hatinya dan begitu semangatnya.

Beda dengan Wiwi. Untuk masalah tinggal di kontrakan lagi dia belum bisa memutuskannya saat itu. Dia perlu membicarakannya dulu dengan ibunya.

Wiwi mencoba memberi jawaban yang tidak akan menyinggung perasaan Angga.

" Baik lah aku akan coba mempertimbangkan semua pembicaraan kita hari ini. Tapi sebelumnya aku minta maaf dulu pada kamu. Untuk saat ini aku belum bisa memutuskan jawaban ku. Aku berjanji tidak akan lari dari masalah ini. Dan aku juga sangat berharap, kamu benar-benar mau membuktikan semua yang kamu janjikan tadi. Tolong buktikanlah semua perkataan kamu tadi."

Angga pun menganggukkan kepalanya tanda setuju dan merasa sangat senang sekali. Akhirnya dia ingin pamit pulang ke rumahnya. Sambil memeluk ke empat anaknya satu persatu.

Saat memeluk Arumi. Arumi mencoba memberanikan diri untuk meminta uang jajan pada ayahnya.

Apa jawaban Angga ?

Bersambung

Salam literasi

Solok,10 Juli 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

10 Jul
Balas

Kira-kira diberi Angga gak ya..... Keren bu

10 Jul
Balas

Wi, jangan terpancing

10 Jul
Balas

Mksh admin

10 Jul
Balas



search

New Post