Cahaya Kehidupan (part 200.Tagur 364)
Tagur hari ke 364
Malam yang begitu panjang sudah berganti kembali dengan pagi. Dinginnya udara pagi itu, tidak menghalangi Wiwi dan ibunya untuk segera bangun.
Jauh sebelum waktu subuh masuk Wiwi dan ibunya sudah bangun. Shalat sunat malam pun juga telah selesai mereka laksanakan. Pagi itu sebelum azan subuh berkumandang mereka sudah memulai kegiatan mereka. Memasak gulai lontong dan membuat sedikit gorengan untuk mereka jual di warung mereka.
Pada saat itu sebelum ibunya bertanya, Wiwi sudah lebih dahulu mencoba untuk berterus terang pada ibunya. Wiwi menceritakan pada ibunya semua pembicaraannya yang semalam dengan Angga. Tak ada yang di sembunyikan nya sedikit pun dari ibunya. Karena selama ini hanya ibunyalah tempat dia berkeluh kesah. Ibunya jugalah yang lebih tahu bagaimana kesulitan Wiwi membesarkan anak-anaknya. Beratnya perjuangan Wiwi selama di tinggalkan oleh Angga hanya ibunya lah yang tahu.
Setelah mendengar cerita dari Wiwi.
Sambil terus bekerja ibunya berkata, " Itu terserah kamu. Semua keputusan ada di tangan kamu. Ibu tak punya hak untuk melarang kamu. Susah senangnya berumah tangga bersama Angga, kamu sendiri yang merasakannya. Pesan ibu pada kamu, alangkah baiknya sebelum kamu mengambil keputusan untuk menerima Angga kembali. Cobalah untuk membolak balikkan pikiran kamu. Dan kamu ingat-ingat kembali, selama bertahun-tahun dia meninggalkan kamu. Apakah dia pernah mengirimkan uang untuk biaya anak- anaknya ? Apakah dia tahu betapa beratnya derita yang kamu alami selama di tinggalkannya ? Sekarang di saat kamu telah mulai merasakan manisnya kehidupan, tiba-tiba dia datang dan minta rujuk kembali. Belum hilang rasanya, lelah yang kamu rasakan selama ini ibu lihat. Dan rasanya belum kering keringat di tubuh kamu saat ini. itu juga yang ibu lihat."
Ibu Wiwi berkata dengan panjang lebar. Karena beliau tidak ingin melihat anaknya kembali menderita seperti dulu lagi.
Saat mendengar perkataan ibunya itu, terasa sakit sekali di hulu hati Wiwi. Dadanya pun teras perih. Wiwi pun mencoba mengingat kembali semua yang telah terjadi pada dirinya. Peristiwa-peristiwa beberapa tahun yang lalu kembali terlintas di ingatannya.
Hati kecilnya mulai berkata, apa yang di katakan ibunya itu ada benarnya.
Terbayang kembali olehnya di saat dirinya dalam kesusahan. Bekerja tanpa kenal lelah demi membahagiakan ke empat anaknya seorang diri. Kadang sampai menahan rasa lapar.
Sedangkan Angga sendiri, entah di mana saat itu berada. Di saat mereka merasakan derita itu.
Angga sendiri tak mau tahu saat itu dengan anak-anaknya. Jangankan mengirim biaya, menanyakan kabar anaknya saja pun dia tidak pernah.
Tiba-tiba saja saat ini dia muncul, di saat Wiwi sudah mulai memetik sedikit hasil jerih payahnya. Dan bisa memetik buah dari kesabarannya selama ini.
Tanpa ada rasa bersalah sedikitpun, dia minta ingin rujuk kembali dengan Wiwi. Dan menjanjikan akan membahagiakan Wiwi dan anaknya.
Wiwi mulai kembali menyadari, satu kebodohan lagi hampir saja dia lakukan. Hampir saja kelemahannya selama ini yang telah di ketahui Angga. Yang mau saja di peralat. Dan yang sudah di jadikan kuda beban bertahun-tahun.
Wiwi merasa bersyukur belum memberikan kepastian apa-apa pada Angga. Wiwi merasakan kelemahannya selama ini hampir saja di manfaatkan kembali oleh Angga.
Hati kecilnya tiba-tiba menjerit menyebut nama Allah.
Kalimat "Astaghfirullah al'adzim " di ucapkannya berulang kali.
Di saat Wiwi mulai kembali menyadari kebodohannya. Kebodohan yang membuat dirinya hampir saja jatuh kembali ke lubang yang sama.
Azan untuk shalat subuh terdengar berkumandang.
Bersambung
Salam literasi
Solok, 13 Juli 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus Wi, kau menyadarinya.
Mksh admin