Ratna sarri dewi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Cahaya Kehidupan(Part 226.Tagur 394)

Cahaya Kehidupan(Part 226.Tagur 394)

Tagur hari ke 394

Saat masih dalam perjalanan, ada 1 orang penumpang yang naik angkot yang Wiwi tumpangi. Saat melihat barang bawaannya. Wiwi menebak sendiri, mungkinkah mereka punya tujuan yang sama.

Setelah penumpang itu naik dan memilih duduk di samping Wiwi. Kebetulan juga penumpang itu seorang ibu-ibu. Kira-kira seumuran dengan Wiwi.

Wiwi pun memberanikan diri untuk bertanya padanya.

" Ibuk ikut Diklat Prajabatan ya, buk" kata Wiwi langsung bertanya.

Yang di tanya pun langsung memberikan jawaban.

" Iya,buk !" katanya sambil tersenyum pada Wiwi.

" Kok ibuk tau saya ikut Diklat Prajabatan," katanya balik bertanya pada Wiwi.

" Melihat barang bawaan ibuk yang begitu banyak nya, dan saya cuma menebaknya saja buk," kata Wiwi sambil tersenyum.

" Hampir sama dengan barang yang saya bawa ini," kata Wiwi sambil menunjuk barang bawaannya.

" Oh ! Berarti ibuk ikut Diklat Prajabatan juga ya," katanya dengan wajah gembira.

" Iya,buk. Berarti kita sama-sama angkatan VIII, ya buk, kata Wiwi yang tak kalah ikut gembira.

Akhirnya Wiwi punya teman satu arah tujuan dengannya. Wiwi tidak perlu bingung lagi mencari sendiri tempat yang di tuju. Sebelumnya ada keraguan di hatinya. Karena Wiwi belum mengetahui di mana tempat pelaksanaan Diklat itu.

Tanpa ragu lagi Wiwi mengulurkan tangannya dan menyebutkan namanya.

" Nama ku Wiwi," kata Wiwi dengan penuh semangat.

Ibuk itu membalas uluran tangan Wiwi dan menyebutkan namanya juga.

"Aku, Anne," katanya dengan senyuman manisnya. Yang ada lesung pipit di pipinya. Yang merupakan ciri khas untuk Anne sendiri.

Setelah saling menyebutkan namanya. Supaya tahu mana yang lebih tua. Wiwi kembali menanyakan pada Anne, dia kelahiran tahun berapa.

Anne pun memberikan jawabannya. Ternyata mereka lahir di tahun yang sama cuma bulannya saja yang berbeda.

Wiwi lebih tua 4 bulan dari Anne. Karena sama-sama lahir di tahun yang sama. Untuk menambah keakraban. Mereka sepakat untuk memanggil dengan sebutan nama saja.

Tak terasa karena asyik bercerita. Sampailah mereka di daerah tempat pelaksanaan Diklat Prajabatan.

Mereka pun turun dari angkot dan langsung membayar ongkos mereka masing-masing.

Ternyata setelah turun dari angkot mereka harus melakukan perjalanan lagi. Yang menempuh jarak lebih kurang 1 km, dengan berjalan kaki.

Wiwi dan Anne mulai melangkahkan kakinya. Sambil membawa barang bawaannya yang begitu beratnya.

Bersambung

Salam literasi

Solok, 11 Agustus 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerpen keren

11 Aug
Balas

Mksh hadirnya bun...salam literasi

11 Aug

Mksh admin

11 Aug
Balas



search

New Post