Tagur hari ke 413

Sore itu setelah melaksanakan shalat ashar. Wiwi pamit meninggalkan anak dan keluarganya kembali.

Wiwi kembali ketempat pelaksanaan diklatnya. Karena jadwal diklatnya masih tinggal 4 hari lagi.

Hatinya begitu tenang saat meninggalkan rumahnya. Wiwi tak perlu cemas lagi meninggalkan anaknya. Ternyata keadaan anaknya baik-baik saja selama dia tinggalkan. Mereka selalu menurut dan patuh pada neneknya. Begitu laporan yang Wiwi dengar dari ibunya.

" Kamu tak perlu mencemaskan anak-anakmu selama kamu pergi," kata ibunya semalam waktu Wiwi baru pulang.

" Mereka anak yang patuh dan selalu menuruti apa kata ibu," kata ibunya meyakinkan Wiwi.

Membuat hati Wiwi sangat bersyukur sekali saat itu. Ternyata anak-anaknya tidak menyusahkan neneknya. Makanya Wiwi juga ingin menyenangkan hati anaknya. Dengan membuatkan mereka bubur kacang ijo.

" Selama kamu tidak di rumah, mereka tak pernah bermain jauh dari rumah. Mereka selalu bekerja sama membantu ibu." Begitu kata ibunya. Kata-kata ibunya itu masih terngiang jelas di telinga Wiwi.

Itu yang membuat hatinya tenang selama di perjalanan dan saat meninggalkan rumah. Kata-kata ibunya itu juga dapat penambah semangat Wiwi.

Ingin rasanya diklat prajabatannya itu segera selesai. Dan statusnya bisa segera berubah dari CPNS menjadi PNS.

Akhirnya Wiwi sampai di tempat tujuannya. Masih seperti di hari pertama dia datang dan turun dari angkot. Wiwi terpaksa berjalan kaki ke tempat lokasi diklat.

Sore itu Wiwi tak sendirian. Banyak peserta diklat yang baru datang dan mereka ikut berjalan kaki.

Untung sekali cuaca sore itu sangat bersahabat. Mereka pun tidak membawa beban yang terlalu berat. Seperti di hari pertama mereka datang. Mereka bisa santai berjalan kaki sambil bercerita. Dan sambil menikmati suasana sore di daerah itu.

Selama 4 hari melaksanakan diklat mereka pun sudah saling kenal.

Tak terasa sambil bercerita. Akhirnya mereka sampai di lokasi diklat.

Wiwi langsung menuju kamarnya. Rasa rindu pada teman sekamarnya sempat mengusik hatinya saat itu.

" Apa mereka sudah sampai, ya ?" Wiwi bertanya pada dirinya sendiri.

Dia buru-buru ke kamarnya. Karena ingin mencari jawaban dari pertanyaannya tadi. Ternyata ke empat temannya sudah datang lebih dahulu. Mereka sudah berkumpul di kamar.

Ketika baru masuk kamarnya Wiwi mencium bau yang sangat sedap sekali. Bau yang sudah tidak asing lagi bagi Wiwi.

Salah seorang temannya berkata dengan sedikit berteriak.

" Nih, Orang yang kita tunggu-tunggu akhirnya datang juga," kata temannya tersebut.

Ternyata mereka sudah menunggu kedatangan Wiwi dari tadi.

Wiwi segera minta maaf pada teman- temannya. Karena telah membuat mereka menunggu.

Bau yang tercium oleh Wiwi tadi. Berasal dari buah duren yang sengaja di bawa oleh temannya. Karena di kampung salah seorang temannya itu lagi musim duren.

Mereka sengaja menunggu kedatangan Wiwi. Supaya mereka bisa makan duren bersama-sama.

Panitia yang bertugas piket hari itu pun juga mendapat jatah duren dari temannya itu. Bau durennya pun sudah menyebar kemana- mana.

Akhirnya buah duren pun di belah. Mereka memakannya bersama -sama. Sampai mereka tak ingat dengan tetangga sebelah.

Mereka menikmati sore itu dengan makan duren bersama.

Bersambung

Salam litetasi

Solok, 30 Agustus 2021