Ratna sarri dewi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mie Rebus (Tagur ke 338)

Tagur hari ke 338

Memasak mie rebus. Makanan yang di suka banyak orang. Rasa dan baunya itu sangat menggoda sekali. Membuatnya pun sangat gampang dan tidak pake lama.

Begitu lah dengan aku sering tergiur sekali untuk menikmati makanan yang satu ini.

Sepulang sekolah ku coba mampir di warung dekat rumah ku. Dan membeli 2 buah mie Indomie rebus dan 2 butir telur. Sampai di rumah tak sabar aku langsung memasak nya. Dengan mencampurkan sedikit cabe, bawang goreng dan satu butir telur.

Setelah masak aku pindah kan kedalam mangkok yang telah ku siap kan sebelumnya. Dan memasukkan semua bumbu yang telah tersedia dalam kemasannya itu.

Hmm...baunya pun semakin menggoda. Dan semakin membuatku tak sabar untuk segera melahapnya.

Ketika menyantap mie tersebut aku tak ingat apa-apa. Dan asyik sendiri menyantapnya. Apalagi rasanya yang begitu nikmat. Apalagi dari hasil kerja tangan sendiri.

Mie rebus semangkok pun habis ku santap sampai tak tersisa sedikit pun. Kecuali mangkok nya tentu saja masih utuh. Hmmm...

Awalnya aku tak merasakan efek apa-apa sedikit pun. Biasalah, perut yang sedang lapar kalau sudah di isi tentu akan membuat kita kenyang. Begitu yang aku rasakan saat itu.

Waktu pun terus berjalan. Sore pun mendekati malam. Malam nya setelah selesai shalat isya. Mata ku begitu berat sekali rasanya dan ingin segera di ajak tidur. Karena tak ada kegiatan lagi yang di kerjakan aku pun segera tidur.

Kira-kira jam 9 malam aku terbangun. Ketika baru bangun aku merasakan sakit sekali dibagian perut ku. Ngilu sekali rasanya. Aku pun sampai tak bisa menahan sakitnya. Seperti menjalar sekitar perut dan rusuk sebelah kanan ku. Dan rasanya ikut menjalar sampai ke hulu hati. Keringat dingin ku pun keluar karena tak tahan menahan rasa sakitnya.

Malam itu semua keluarga ku terbangun. Berbagai cara di lakukan, menempel air panas yang di masukkan ke dalam botol ke perut ku dan mengoleskan balsem ke bagian perut ku yang sakit.

Semua keluarga ku terutama anak-anak ku sangat khawatir sekali melihat keadaan ku. Wajah ku sudah terlihat pucat dan tubuh ku pun sudah mandi dengan keringat.

Malam itu semua keluarga ku ingin membawa ku ke rumah bidan terdekat. Tapi di luar rumah sedang hujan deras. Terpaksa lah aku menahan rasa sakit malam itu sampai hujan berhenti.

Waktu pun terus merangkak, malam pun semakin larut. Sakit di bagian perut ku terasa semakin menjadi-jadi. Keluarga ku pun tak ada yang tidur malam itu. Mereka semua menjaga ku.

Akhirnya jam 04.00 pagi di saat hujan mulai berhenti namun masih gerimis. Dengan terpaksa keluarga ku memutuskan untuk segera membawa ku ke rumah bidan. Karena mereka sudah tidak tega lagi melihat keadaan ku saat itu.

Sampai di rumah bidan, kebetulan aku diantar oleh 2 orang anak ku. Mereka langsung memencet bel. Alhamdulillah tak lama kemudian keluarlah suami bidan itu membukakan pintu.

Aku dan 2 anak ku segera masuk. Bu bidan pun segera memeriksa keadaan ku. Bu bidan pun sempat marah. Kenapa aku baru di bawa ke sana.

" Kenapa tidak waktu baru terasa sakit itu langsung di bawa kesini", kata bu bidan.

Kedua anak ku yang mengantarkan, hanya bisa diam saja saat itu.

Bu bidan dan 2 orang perawatnya langsung memeriksa ku.

Pagi itu untuk mengatasi rasa sakit ku yang sampai menyesak ke dada. Dan membuat ku sangat susah sekali untuk bernafas. Dan sakitnya pun masih terasa menjalar sampai ke hulu hati.

Selang oksigen pun langsung di pasangkan pada ku. 20 menit lamanya.

Sakitnya pun terasa mulai berangsur kurang. Setelah sakitnya benar sudah tidak terasa lagi. Barulah aku di perbolehkan pulang oleh bu bidan.

Mulai saat itu aku pun terpaksa mengurangi makan mie. Apalagi waktu memakannya di saat perut ku masih kosong. Padahal makanan itu termasuk makanan kesukaan ku.

Solok, 17 Juni 2021

Salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mksh admin

17 Jun
Balas



search

New Post