Ratna sarri dewi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pejuang Rupiah 12

Pejuang Rupiah 12

Tagur hari ke 443

Entah berapa lama mereka tertidur di bus karyawan. Begitu pulasnya. Seakan tak ada beban sedikit pun. Waktu yang paling berharga sekali bagi para karyawan. Keadaan bus yang bersih dan wangi. Membuat mereka merasa nyaman dan tertidur kembali selama di perjalanan.

Sopir bus yang di panggil dengan sebutan Babe oleh para karyawan. Berteriak, "Bangun,Bangun neng ! Dah nyampe." Dengan logat Sundanya kental.

Para penumpang bus karyawan segera bangun. Begitu juga dengan Mira dan kakaknya mereka ikut bangun. Dan segera turun dari jemputan mengikuti karyawan lainnya.

Lapangan parkir yang sangat luas mulai di penuhi oleh karyawan yang juga baru turun dari jemputannya.

Pagi itu Mira sempat menyaksikan banyak pedagang makanan. Mereka menjemput rezeki mereka pagi itu. Mereka menjual berbagai macam makanan. Untuk yang belum sempat sarapan di rumah mereka bisa membelinya untuk sarapan pagi itu.

Ada yang menjual ketoprak, nasi uduk, nasi soto, gorengan dan berbagai macam makanan lainnya. Pasar pagi namanya, mereka bisa mencari rezeki sebelum karyawan masuk. Sebelum pintu gerbang pabrik itu di buka oleh satpam yang bertugas.

Pagi itu Mira ingin melihat-lihat situasi sekitar pabrik di mana tempat Mira akan melamar pekerjaan.

Tak lama pintu gerbang mulai terbuka. Gerombolan karyawan yang berpakaian seragam mulai bergerak masuk. Mira juga langsung di ajak kakaknya untuk segera masuk.

Mereka harus melapor dulu di pos satpam. Menitipkan surat lamaran kerja yang di bawa oleh Mira. Karena status Mira belum tercatat sebagai karyawan resmi. Mira di larang masuk kedalam lokasi pabrik.

Mira terpaksa menunggu di luar kembali. Sambil menunggu panggilan interview.

Ternyata banyak juga pelamar yang datang hari itu. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia ini.

Kebanyakan dari mereka sama seperti Mira. Baru lulus SMA. Mereka jauh-jauh datang mencoba untuk mengadu nasib di perantauan.

Ada yang berasal dari daerah Nusa Tenggara, Maluku, Jawa, Palembang, lampung dan ada juga yang dari Padang. Sama seperti Mira yang berasal dari Padang/Sumbar.

Mira senang sekali bisa berkenalan dengan mereka. Mira pun tak menyangka akan bertemu langsung dengan teman-teman dari berbagai suku di Indonesia ini. Yang memiliki ciri khas, budaya dan bahasa yang berbeda-beda.

Sambil menunggu panggilan interview mereka saling bercerita. Untuk saling mengenal satu sama lainnya. Dengan memakai bahasa pemersatu bangsa. Yaitu Bahasa Indonesia.

Bersambung

Salam literasi

Solok, 29 September 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mksh admin

29 Sep
Balas



search

New Post