Ratna sarri dewi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pejuang Rupiah 5

Pejuang Rupiah 5

Tagur hari ke 436

Mira ingin segera menyelesaikan pekerjaannya.

Dia pun mengumpulkan semua peralatan yang kotor dan berniat mencucinya. Serta mencuci pakaian kotornya, serta pakaian kotor kakaknya. Pakaian kotor itu sudah ada dalam sebuah keranjang berukuran sedang.

Setelah Mira keluar kamar, dilihatnya kontrakan itu masih sepi. Kamar yang lain masih tertutup rapat. Mungkin semua penghuni kontrakan itu sudah pergi mengais rezekinya. Itu perkiraan Mira.

Hanya Mira di kontrakan itu. Mira langsung ke kamar mandi yang ada di kontrakan itu. Dan melihat isi bak mandi yang ada di dalam kamar mandi tersebut. Ternyata cuma berisi sedikit air.

Mira berusaha mencari kran airnya, untuk mengisi bak tersebut. Tapi Mira tidak melihatnya.

Tak ada satu kran air dan pipa airnya yang Mira lihat. Mira jadi bingung di buatnya.

"Bagaimana caranya mencuci piring dan pakaian ini ? Ternyata bak mandinya tidak berisi air," Mira berguman sendiri.

Mira langsung keluar dari kamar mandi. Dan ingin membatalkan rencana untuk mencuci pakaian kotornya.

"Nanti cuci bajunya nunggu kak Fuji pulang ajalah." Mira kembali berguman sendiri.

Setelah di luar kamar mandi tiba-tiba Mira melihat ada sebatang besi yang berdiri kokoh dan besi itu di beri tangkai. Dan besi itu sepertinya sengaja di benamkan ke dalam tanah.

Mira baru pertama kali melihatnya. Dan belum tahu apa kegunaan besi tersebut.

Maklum anak kampung yang baru pertama kali keluar dari daerah pelosok negeri. Yang saat itu masih sangat lugu-lugunya.

Mira pun tak berani memegangnya. Di pandanginya saja besi tersebut. Sambil terus mencari-cari kalau ada kran air yang tersembunyi.

Tiba-tiba pintu dari kamar yang bersebelahan dengan kamar kakaknya. Keluar seorang wanita yang seumuran dengan kak Fuji, kakaknya Mira.

Mira sempat kaget. Begitu juga dengan wanita itu.

Mira memberi senyum padanya. Sambil memperkenalkan dirinya.

Saat itu Mira yakin wanita itulah yang di katakan oleh kakaknya sebelum berangkat kerja tadi pagi. Kakak yang sekampung dengan mereka.

Saya Mira kak, adiknya kak Fuji ! " kata Mira memperkenalkan dirinya.

"O, Mira adiknya Fuji. Kapan kamu sampainya Mir?" katanya. Seperti mereka sudah lama kenal saja.

Belum sempat Mira menjawab, wanita itu kembali berkata.

"Nama kakak, Santi. Panggil saja, kak Santi.

Kita sekampung Mir." Kata kak Santi memperkenalkan dirinya.

"Kampung kita cuma beda kecamatan. Dan kakak dulu waktu SMA satu sekolah dengan kakak kamu, Mir." Kata kak Santi melanjutkan perkataannya.

"Mira baru tadi pagi sampainya, kak," kata Mira menjawab pertanyaan kak Santi yang belum sempat di jawabnya.

Sambil terus bercerita.

Kak Santi bergerak melangkahkan kakinya dan mengambil sebuah ember.

Mira pun memperhatikannya. Dalam hatinya timbul pertanyaan. "Kak Santi mau ngapain ya ?"

Kak Santi berjalan mendekati besi yang jadi perhatiannya tadi. Yang belum sempat di sentuhnya karena masih ada rasa takut.

Mira terus memperhatikannya. Kak Santi mencoba memegang tangkai besi tersebut. Mengangkatnya keatas dan menurunkannya pelan-pelan.

Mira terus memperhatikannya. Kak Santi yang terus bercerita tak lagi jadi perhatiannya.

Mira hanya fokus pada apa yang di lakukan oleh kak Santi. Tiba-tiba air keluar dari besi tersebut. Ternyata dari sana sumber airnya.

Kran air yang di cari-carinya sedari tadi tentu saja tidak ada. Karena kontrakan itu hanya memakai pompa air.

Air yang keluar melalui besi tersebut di tampung di sebuah ember. Dan kak Santi mengangkutnya ke dalam kamar mandi.

Barulah Mira menyadarinya. Dia berusaha menyembunyikan senyumnya.

Dari hal sekecil itu menjadi sebuah pengalaman berharga bagi anak kampung seperti Mira. Mira pun mengakui betapa minimnya pengetahuannya tentang benda itu.

Untung ada kak Santi. Yang tak sengaja memberikan contoh buat Mira.

Bersambung

Salam literasi

Solok, 22 September 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mksh admin

22 Sep
Balas



search

New Post