Ratna Surianti

seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Kecamatan Harau...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cermin
Bercermin

Cermin

Kita sering memberi komentar tentang seseorang dan tanpa kita sadari kita ternyata mengomentari diri sendiri.

Kita melihat seseorang itu bahagia, demikianlah kita, kita sebenarnya yang bahagia itu. Sebaliknya, kita lihat orang itu sedih dan sakit, periksalah diri kita dahulu, itulah kita.

Apa yang kita lihat dan rasakan pada orang lain, itulah kita. Namun ada yang tega dan sampai hati tidak menghiraukan perasaan orang lain. Sebagian orang lebih memilih diam menyimpan aib temannya sendiri dari pada mempertanyakanya

Hal yang tidak disadarinya, pendapat dan pandangannya kepada orang lain itu adalah cermin baginya. Apakah dia baik atau buruk juga di mata orang lain.

Apa salahnya tidak melukai perasaan orang lain? Menjaga perasaan orang lain pun sama dengan menjaga perasaan diri sendiri. Mengapa merasa bahagia mendapatkan jawaban yang menyedihkannya?

Memilih kata yang bersifat positif lebih baik, dengan maksud yang sama yang ingin kita ketahui.

"Gimana, sehatkan?"

Pertanyaan ini lebih baik dari pada

"Anda sakit "? Kemudian memaksanya untuk mengakui.

Tanpa disadari pertanyaan itu lebih membuatnya sakit. Sedang dia berusaha untuk kelihatan sehat atau bahagia.

Ada apakah ? Atau periksalah hati, karena disana bermuara semua penyakit. Sedih atau bahagia orang lain yang kita lihat mungkin adalah gambaran kita di mata orang lain. Luka yang di rasakan oleh orang lain ketika kita sampaikannya adalah do'a yang selalu ia panjatkan untuk kesehatan dan kebahagiannya. Mengapa harus membuat orang terluka.

Sebagian orang,, enggak siap melihat orang lain kaya, cantik, ideal, sukses, dan berhasil, misal nya dengan membicarakannya, menjelekkannya, menebar luka dan peperangan,

jadi bagaimana, kita harus selalu miskin, harus selalu tertinggal, harus selalu di bawah dan sebagian orang , susah melihat orang lain senang tapi senang melihat orang lain susah

Padahal tanpa dia sadari sifat yang sebagian mereka tunjukkan itu adalah sifat dengki, salah satu sifat yang paling di benci oleh Allah. Nahuzubillahi minzalik. Itu penyakit hati.

Penyakit hati adalah orang yang tidak suka jika seseorang mengalami kebahagiaan sementara perilaku atau sifat dengki lebih parah lagi, ia bukan hanya tidak senang jika seseorang mendapatkan kebahagiaan, ia juga akan mendoakan agar kebahagiaan hilang dari orang tersebut dan berpindah pada dirinya. Hal demikian itu tidak benar, Tanpa dia menyadari bahkan dengan mendoakan orang lain bahagia kita akan juga merasa bahagia, mendoakan orang lain, sama halnya mendo'akan diri kita sendiri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

13 Feb
Balas



search

New Post