Curhat atau curahan hati merupakan saat di mana satu orang mencoba untuk menceritakan sesuatu kepada orang-orang yang dianggap dekat, dan biasanya yang diceritakan itu masalah pribadi. Orang akan berasumsi bahwa orang yang curhat itu butuh pendapat orang lain guna mencari solusi untuk masalahnya. Tapi ada juga yang curhat bukan untuk mencari solusi, melainkan hanya ingin didengar kisahnya. Jadi ketika memberikan solusi harus yang simple dan to the point karena mungkin ada alasan lain.

Pada prosesnya, orang yang melakukan curhat akan mengeluarkan seluruh sisi yang ada dalam dirinya. Tidak jarang, sisi gelap yang selama ini terpendam pun akan keluar ketika seseorang melakukan curhat Oleh karena itu, orang yang dicurhati sebaiknya memiliki kemampuan mendengarkan yang baik.

Pagi ini seusai belajar jam nol nol, seorang siswi kelas 9 nongol di pintu kantor majelis guru dengan mata bengkak. Dia tersenyum kecut. Kulambaikan tangan ke gadis itu dan mengajaknya duduk disebelahku. " Ada apa sayang" tanyaku sambil meneliti semburat sedih di pipinya Dia tersenyum dan menyembunyikan raut dukanya " Habis nangis bu" terangnya menunduk " Kok nangis, habis kena marah ya? Selidikku di matanya " Iya Bu, ibu kok tahu? Tanyanya membalas tatap mataku " Ya iyalah, apa lagi masalah anak - anak, kalau enggak orang tua, pacar dan pelajaran di sekolah" terangku Gadis itu merengut manja. "Ini Bu, mama selalu saja marah apapun yang aku kerjakan, baru sekali mencuci, mama membongkar semua kejelekan dan kekuranganku, biasanya aku yang mencuci Bu, tapi karena banyak tugas minggu kemaren aku nggak sempat ngerjainnya Bu" jelasnya panjang lebar. Kuraih tangan gadis itu dan memberinya sedikit nasehat kuno yaitu patuhlah pada mamanya, mungkin mamamu capek, saranku dan kemudian kami berjalan ke luar kantor karena waktu normal untuk belajar akan dimulai.

Selesai dua jam pelajaran pertama, aku beristirahat pada jam kosong dengan duduk saja di dalam kantor karena jadwal mengajarku akan dimulai lagi pada jam ke-7 dan ke-8. Sedang melihat - lihat FB Mediaguru, gawaiku itu berbunyi karena ada panggilan, di seberang sana teman sesama guruku Buk Des, mengadukan tiga siswa 7.2 yang bandel. Sedikit berjanji kutup Handphoneku itu dan menyusuri koridor menuju kelas 7.2, benar saja, tiga siswa 7.2 itu duduk di belakang kelas berkelompok dan tersenyum manis padaku " Assalamualaikum" salamku ' Waalaikumusalam" jawab mereka serempak. Tanpa basa basi lagi dengan Buk Des aku menuju ke tempat mereka. " Kok nggak mau pindah anak ibu, ayo sekarang pisah, buat tugas yang disuruh Bu Des, kalau ingin naik kelas jangan suka membangkang, tegurku pada 3 kurcaci yang terkenal nakal itu. Begitu mendengar teguranku, mereka memisahkan diri dan mengeluarkan buku mereka dari tas. Astafirullah Al'azim, bisikku dalam hati " Sengaja diadukan sikap mereka ke wali kelas, biar wali kelas melihat sendiri bahwa mereka selalu berbuat seperti ini setiap belajar dengan saya" kata buk Des menjelaskan " Terima kasih infonya Bu Des, kalau mereka begini lagi hubungi saja saya lagi" ucapku menawarkan diri

Kelas 7.2 memang sedikit bandel beberapa anak laki - lakinya. Dan tak jarang, banyak guru mata pelajaran yang mengadukan sikap mereka padaku. Kadang ada yang curhat, merasa mereka tidak pandai lagi mengajar 'anak jaman now" begitu mereka memberi gelar untuk mereka. Wah, sukar juga memilah yang mana mau didengar sementara siswa juga curhat problema mereka. Mudah - mudahan Allah memberiku ketabahan menghadapi semua masalah yang ada, baik itu berasal dari siswa, guru, teman, atasan ataupun masalahku sendiri, karena tidak ada seorangpun yang tidak punya masalah.

#tantanganGurusiana

#tantanganGurusianaharike7