Diantara Dua Dilema
Azan subuh telah berkumandang di mushola yang tak jauh dari rumahku, bersigegas aku bangun, sholat dan mandi, bersiap - siap untuk berangkat ke sekolah karena aku ingin cepat sampai di sekolah hari, sementara anakku sisulung dan sibungsu masih belum mandi, belum sarapan. suamipun tak kalah sibuk, memandikan dan mengenakan pakaian sibungsu yang rewel,menghidupkan mesin motor dan mengantarkan anak kesekolah.
Pagi adalah saat yang paling dramatis, dimana suara yang merdu menjadi cempreng, meminta anak segera bangun, sholat, mandi, sarapan dan berangkat kesekolah, sementara jam dinding terus bergerak dan terus berjalan tanpa peduli akupun belum siap berpakaian.
Berangkat ke sekolah diantar suami atau berangkat sendiri, membawa anak kesekolah.
Duduk didepan supir dan segala bekalnya adalah rutinitas yang tak bisa dielakkan, karena bila ditinggal di rumah, tidak ada yang mengasuh dan bila dititip tentunya menambah pengeluaran.
Dan mengajar siswa sambil mengasuh anak kandung yang masih kecil adalah pilihan. Berusaha melakoni dua peran secara bersamaan, sungguh terasa malu dan risih, namun apa daya keadaan yang memaksa. Apalagi kalau kita hanya seorang guru honorer. Untuk fokus mengasuh anak di rumah atau berhenti sebagai guru honorer, itu telah merasa tanggung karena telah melewati masa yang panjang menunggu pengangkatan.
Beberapa guru yang membawa anak kesekolah akan merasa sungkan namun orang disekitar yang telah senior dan orang yang telah mengalami masalah hal ini akan memakluminya, dan biasanya rekan - rekan guru yang lain tetap memberikan dukungan dan motivasi, bahwa mengajar sambil mengasuh itu lumrah asal keduanya tetap berjalan secara kondusif. Pun, tidak ada yang melarang selagi masih dalam TUPOKSI, dan belum ada atau tak akan tega satu kepala sekolahpun yang melarangnya.
Siswa di sekolah pun merasa tidak keberatan, bahkan ada diantara mereka yang mengajak anak gurunya bermain bersama.
Mungkin lewat do'a anak kita, Allah mendengarkan harapan kita, agar ibundanya dapat memperoleh cita - cita menjadi PNS
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
semoga selalu diberi kemudahan, semangat , nasib takkan tertukar
Super...I like it