Ratna Surianti

seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Kecamatan Harau...

Selengkapnya
Navigasi Web

Karantina

Hari minggu yang cerah, biasanya kalau hari libur atau weekend kami sudah punya rencana piknik atau jalan - jalan, tapi kali ini dan beberapa hari kedepan rencana itu belum ada.

Bagaimana mungkin pergi keluar untuk weekend, untuk kewarung saja terasa was - was.

Pagi ini sarapan diusahain di rumah saja, tidak beli makanan di luar, kali ini hanya memamfaatkan bahan - bahan yang ada di dalam kulkas saja. Buat nasi goreng, mie atau lontong sayur, yang hanya menggunakan beras saja untuk dijadikan bubur

Semalam aku dibantu suami telah mempersiapkan sarapan untuk hari ini. Aku menanak nasi dengan rice cooker saja, memberi air lebih banyak pada beras yang akan dimasak dan menambahkan sadah, tepung untuk mengentalkan bubur nasi itu nanti, memotong - motong sayur dan memasukkanya pada santan yang sudah diberi bumbu gulai dan menggoreng kerupuk merah.

Untuk menjadikan bubur itu agak keras kita harus menunggu dia dingin dahulu, dan pagi ini bubur itu sudah siap disantap

Ada yang kurang menu kita hari ini yaitu mie gorengnya. Dengan cekatan suamiku membuatnya, wanginya sampai kekamar tempatku bermalas - malas dan taraaaa ... Menu mie goreng special pakai cabe rawit sudah tersedia di meja dengan teh manis kesukaan semua, istri, anak bungsu dan juga untuk si sulung.

Mendengar ajakan dari suamiku, aku segera menyelesaikan dandananku dengan sedikit polesan lipstik di bibir biar nggak pucat kayak orang sakit corona, candaku dalam hati.

Kami melahap sarapan buatan sendiri di depan layar televisi sambil bercanda gurau, menambah kebahagian dipagi minggu yang indah ini.

" Karena kita sekarang dalam masa karantina virus corona, maka kita tidak boleh keluar untuk bermain - main seperti biasa, bertamasya, belanja di mall atau piknik, juga harus jaga keselamatan kita sendiri, bukan tidak percaya bahwa maut itu di tangan Allah, tetapi kita harus juga berikhtiar dan membantu program pemerintah" ujar suamiku mengingatkan kedua anak gadisnya.

"Apa beda isolasi dengan karantina Pa?" Tanya si bungsu

" Isolasi istilah bagi orang yang sakit, karantina istilah bagi orang yang sehat" terang papanya

Tapi si sulung tanpak cemberut mendengar larangan papanya, hingga memancing aku untuk ingin tahu.

"Ada apa Kak?"

" Kak izin keluar ya Ma, Pa" rengeknya

" Emang kakak mau kemana?"

" Teman kakak siang nanti akan jemput kakak, ada teman kami yang menikah, kakak segan untuk tidak hadir"

" Oh, kalau itu penting pergilah, tapi hindari berdekatan dan salaman dengan orang asing, yang belum kita kenal, juga cipika - cipiki dan jauhi orang yang sedang flu ya?" Pintaku

Siang harinya si sulung dijemput temannya untuk pergi kepesta perkawinan temannya, berdandan cantik dan pergi dengan banyak pesan dari papanya.

"Kurasa tidak akan apa - apa bila iya keluar rumah hari ini karena daerah kita masih aman dari virus itu" kataku pada suamiku yang terus saja memandang mobil teman anak kami yang keluar dari halaman

" Mudah - mudahan Allah selalu melindungi kita semua" ujarnya sambil menutup pintu

"Aamiin"

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post